KOTA BATU - Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Hukum Internal Christophorus Taufik mentransfer ilmunya ke belasan jurnalis di Ikatan Wartawan Online (IWO) Malang Raya.
Pembina Ikatan Wartawan Online (IWO) Malang Raya Christophorus Taufik --yang juga Bacaleg Partai Perindo untuk DPR RI Dapil Jatim V itu juga menyampaikan, pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), tidak sekadar dalam penggunaan aplikasi.
Namun, bagaimana memahami, menganalisisnya menjadi informasi yang berguna, dan dikembangkan untuk memudahkan kehidupan manusia.
"Kita pun perlu mengetahui kekurangan dan kelebihan artificial intelligence," kata Christophorus Taufik saat memberikan materi Focus Group Discussion bertajuk Sharing Knowledge Journalism Dalam Bayang-Bayang Artificial Intelligence, pada Sabtu (15/4/2023).
Diakui Taufik, perkembangan teknologi AI di Indonesia perlu mendapat perhatian guna mengenali risiko, penyadaran akan risiko dan perencanaan penanggulangan dampak negatif ke depan.
Ketua DPP Partai Perindo yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 ini bahkan menilai pemerintah perlu merumuskan regulasi sebagai respons atas transformasi AI yang semakin massif, sekaligus menjadi pedoman bagi para jurnalis dan pemilik media.
Menurutnya, Partai Perindo juga partai yang peduli rakyat kecil, gigih memperjuangkan penciptaan lapangan kerja, dan Indonesia sejahtera, memiliki kepedulian terhadap komunitas termasuk ke IWO Malang Raya.
"Regulasi di Indonesia masih minim ketimbang negara lainnya seperti Australia yang lebih dulu menerapkan regulasi terkait pemanfaatan AI," tegasnya.
Di sisi lain, Ketua IWO Malang raya menyatakan, bahwa IWO sengaja menghadirkan narasumber yang berkompeten dan berpengalaman di bidangnya.
"Forum ini sangat penting sebagai sarana peningkatan kreatifitas dan kapasitas para jurnalis yang tergabung dalam Ikatan Wartawan Online," ujar Rudi.
Rudi berkeyakinan bahwa penguatan sumber daya manusia mutlak diperlukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada, termasuk bagaimana masing-masing pribadi jurnalis harus meningkatkan kapasitas dan kemampuan karya jurnalistiknya untuk pemilik media siber.
"Pemanfaatan kecerdasan buatan kian menggejala di segala sektor. Saya sepakat dengan yang disampaikan oleh Pak Chris yang merupakan Pembina IWO Malang Raya. Bahwa di Indonesia, dibutuhkan regulasi yang spesifik tentang bagaimana mengatur penggunaan teknologi kecerdasan buatan tersebut," pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )