SUDAN - Bentrokan sengit telah dilaporkan di seluruh Sudan saat pertempuran antara faksi bersenjata yang bersaing terus berlanjut untuk memperebutkan kekuasaan.
Kekerasan antara tentara dan kelompok paramiliter yang disebut Rapid Support Forces (RSF) terus berlanjut hingga hari ketiga.
Serikat dokter mengatakan hampir 100 orang telah tewas dan jumlah orang yang terluka diperkirakan mencapai 1.100 orang.
Dikutip BBC, kedua belah pihak mengklaim menguasai situs-situs penting di ibu kota Khartoum, tempat warga berlindung dari ledakan.
Sebelumnya pada Minggu (16/4/2023), mereka mengadakan gencatan senjata sehingga memungkinkan yang terluka dievakuasi, meskipun tidak jelas seberapa ketat mereka mematuhinya.
Para dokter memperingatkan bahwa situasi di rumah sakit di Khartoum sangat sulit, dan pertempuran itu menghentikan staf dan pasokan medis untuk menjangkau orang-orang yang terluka.
Pertempuran itu adalah bagian dari perebutan kekuasaan yang ganas di dalam kepemimpinan militer negara itu, yang telah meningkat menjadi kekerasan antara faksi-faksi yang bersaing.