JAKARTA - Perang Dunia II adalah perang berskala besar yang melebihi Perang Dunia I. Perang ini berlangsung selama enam tahun dan satu hari setelah invasi Jerman ke Polandia pada 1 September 1939, yang akhirnya memicu konflik ideologi antar negara.
Konflik ini akhirnya melibatkan dua kubu besar yaitu Poros dan Sekutu. Kubu Poros diisi oleh Jerman, Italia, dan Jepang. Sedangkan kubu Sekutu terdiri dari Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet.
BACA JUGA:
Perang Dunia II menewaskan sekitar 60-80 juta jiwa atau setara dengan 3% populasi dunia saat itu. Penyebab berakhirnya perang didukung oleh beragam faktor. Berikut lima peristiwa penting yang mempengaruhi berhentinya perang secara keseluruhan.
1. Tekanan dan tTertolaknya Jerman dari Dua Front
Setelah tiga tahun pertama menyerbu seluruh Eropa pada Perang Dunia II, kubu Poros dipaksa bertahan usai Tentara Merah Uni Soviet menghalau serangan mereka dalam Pertempuran Stalingrad yang sangat brutal dari Agustus 1942 hingga Februari 1943. Pertempuran ini menewaskan sebanyak dua juta korban jiwa, termasuk kematian puluhan ribu penduduk Stalingrad.
BACA JUGA:
Lalu, pihak Sekutu menginvasi Sisilia dan Italia Selatan saat pasukan Uni Soviet mulai bergerak maju di Front Timur. Pergerakan Sekutu ini menyebabkan jatuhnya pemerintahan diktator Italia Benito Mussolini pada Juli 1943.
Sekutu kemudian membuka Front Barat dengan invasi D-Day amfibi ke Normandia pada 6 Juni 1944. Setelah memijakkan kaki di Perancis Utara, pasukan Sekutu membebaskan Paris pada 25 Agustus dan kurang lebih dua minggu kemudian membebaskan Brussel.
2. Pertempuran Bulge
Saat pasukan Uni Soviet maju ke Polandia, Cekoslowakia, Hungaria, dan Rumania, Sekutu bergerak ke timur. Jerman pun terjepit di kedua sisi. Hitler semakin putus asa saat Jerman dipaksa untuk berperang di dua front dengan sumber daya yang menipis. Ia akhirnya mengizinkan serangan terakhir di Front Barat dengan harapan besar dapat memecah garis Sekutu.
Sementara itu, Nazi melancarkan serangan mendadak di sepanjang Hutan Ardennes, di Belgia dan Luksemburg pada 16 Desember 1944. Serangan yang terus-menerus dilakukan selama enam minggu ini menyebabkan tentara menderita dan membuat Jerman kehilangan sekitar 68.000 pasukan tewas. Ini menjadi serangan terakhir Jerman, yang dikenal dengan Pertempuran Bulge.
3. Jerman Menyerah dan Kematian Hitler
Setelah terjadinya pengeboman Dresden dan kota-kota Jerman yang berhasil menewaskan puluhan ribu warga sipil, pihak Sekutu pun menyeberangi Sungai Rhine dan bergerak ke arah timur menuju Berlin.
Saat mereka hampir tiba di ibu kota, pasukan Sekutu membebaskan sisa-sisa korban Holocaust dari kamp konsentrasi, seperti di Bergen-Belsen dan Dachau. Runtuhnya kekuatan Jerman di kedua front ini membuat Hitler melakukan bunuh diri di bunkernya pada 30 April 1945.
Laksamana Agung Karl Donitz, sebagai pengganti Hitler, memulai negosiasi perdamaian dan memberi wewenang kepada Jenderal Alfred Jodl untuk menandatangani penyerahan tanpa syarat atas semua pasukan Jerman.
Tetapi Josef Stalin menolak untuk menerima perjanjian penyerahan tersebut dan memaksa Jerman menandatangani perjanjian penyerahan lainnya di Berlin, yang diduduki oleh Uni Soviet.
4. Ledakan Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki
Perang Dunia II terus berlanjut di wilayah Pasifik setelah kemenangan Sekutu di Eropa. Pasukan Amerika Serikat terus menerus mendorong dan membuat Jepang semakin tersudut, terutama karena kemenangan Amerika Serikat pada Pertempuran Midway, Juni 1942.
Setelah adanya uji coba bom atom, Presiden Harry Truman mengizinkan penggunaan bom atom untuk melawan Jepang dengan harapan dapat mengakhiri perang dengan cepat.
Pada 6 Agustus 1945, pesawat B-29 Amerika Enola Gay menjatuhkan bom atom di Kota Hiroshima yang seketika menewaskan 80.000 orang dan puluhan ribu meninggal setelahnya karena paparan radiasi.
Mengetahui Jepang belum juga menyerah, Amerika Serikat kembali meledakkan bom atom yang lebih kuat di Kota Nagasaki. Kali ini AS berhasil menewaskan 35.000 orang seketika dan 50.000 orang setelahnya.
5. Jepang Menyerah
Jepang semakin mendapat tekanan, setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki. Uni Soviet secara resmi menyatakan perang pada 8 Agustus dan menginvasi Manchuria yang diduduki Jepang di timur laut Cina. Kaisar Jepang Hirohito memutuskan bahwa negaranya harus menyerah.
Pada tanggal 15 Agustus, Kaisar mengumumkan penyerahan Jepang dalam siaran radio pertamanya. Selanjutnya, pada 2 September, Perang Dunia II pun resmi berakhir ketika Jenderal Amerika Serikat Douglas MacArthur menerima pernyataan kekalahan resmi Jepang di atas kapal perang AS, Missouri.
(Nanda Aria)