RSF menuduh tentara menyerang pasukannya di selatan Khartoum dengan senjata ringan dan berat, sementara militer mengklaim bahwa pasukan paramiliter menyebarkan kebohongan dan menyebutnya sebagai kelompok pemberontak.
Kelompok paramiliter mengumumkan gencatan senjata kemanusiaan selama 72 jam mulai Jumat pukul 06.00 pagi waktu setempat, yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri umat Muslim.
Sudan tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi sejak Oktober 2021, ketika militer membubarkan pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan menyatakan keadaan darurat dalam suatu langkah yang oleh kekuatan politik disebut sebagai kudeta.
(Susi Susanti)