Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Geger Status Penelitinya Halalkan Darah Muhammadiyah, BRIN Lakukan Ini

Muhammad Fadli Rizal , Jurnalis-Senin, 24 April 2023 |15:14 WIB
 Geger Status Penelitinya Halalkan Darah Muhammadiyah, BRIN Lakukan Ini
Status viral (tangkapan layar)
A
A
A

JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko langsung merespons isu viral di media sosial yang diduga melibatkan pihaknya. Isu itu terkait perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H hingga dugaan ancaman pembunuhan

"Dalam percakapan tersebut, sebuah komentar diunggah dan menuai respon warganet. Isu semakin merebak setelah konten yang serupa juga diperbincangkan melalui platform media sosial twitter. Percakapan tersebut diduga melibatkan sivitas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)," ujar Handoko dikutip keterangan tertulis, Senin (23/4/2023).

Handoko mengatakan BRIN mencermati perkembangan isu terkait diskusi maya di media sosial terkait penetapan 1 Syawal 1444 H tersebut. Ia kini tengah melakukan pengecekan di internal BRIN.

“Sangat disayangkan, perbedaan ini memicu isu yang kurang produktif dan disinyalir terkait dengan salah satu sivitas BRIN,” tuturnya.

 BACA JUGA:

Ia menjelaskan, saat ini BRIN sedang melakukan pengecekan atas informasi dan status dari penulis komentar yang meresahkan masyarakat tersebut. Langkah konfirmasi dilakukan untuk memastikan apakah benar sivitas tersebut adalah ASN di BRIN atau bukan.

“Saat ini BRIN sedang melakukan pengecekan kebenaran atas informasi,” ungkapnya.

“Apabila penulis komentar tersebut dipastikan ASN BRIN, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021,” tegasnya.

 BACA JUGA:

Handoko mengimbau agar publik tidak terpancing dengan isu yang beredar dan mengajak publik untuk merujuk pada sumber informasi yang terpercaya.

Sebelumnya, warganet di media sosial dihebohkan dengan status mengerikan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ungkapan itu muncul di tengah perdebatan soal hari Lebaran Muhammadiyah, Jumat (21/4/2023).

Persoalan berawal dari status Facebook yang ditulis Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin. Ia mengaku heran dengan Muhammadiyah yang tak taat dengan keputusan Lebaran yang ditetapkan pemerintah. Eks Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) itu heran warga Muhammadiyah minta difasilitasi lapangan untuk salat Idul Fitri.

"Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," ujar Thomas dalam status yang viral dikutip Senin (24/4/2023).

Status Thomas ditanggapi anak buahnya yang merupakan pakar astronomi BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin. Melalui akun AP Hasanuddin, ia menuliskan kemarahan atas sikap Muhammadiyah dengan me-mention akun Ahmad Fauzan S.

"Kalian Muhammadiyah, meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bidah, churofat) dan keilmuan progresif yang masih egosektoral. Buat apa kalian berbangga-bangga punya masjid, panti, sekolah, dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya egosentris dan egosektoral saja?" kata Hasanuddin.

Ia melanjutkan komentarnya dengan nada ancaman setelah berdebat dengan warganet lain.

"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata Andi.

( Muhammad Fadli Rizal)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement