SERBIA – Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengungkapkan duka mendalam atas insiden penembakan yang menewaskan 8 siswa dan penjaga sekolah yang dilakukan seorang remaja bersuai 13 tahun di sekolah dasar Vladislav Ribnikar di Beograd tengah pada Rabu (3/5/2023).
Dalam pidato yang disiarkan televisi ke negara itu, menggambarkan serangan sebagai "hari tersulit dalam sejarah modern negara kita".
Dikutip BBC, Presiden mengatakan tersangka akan dikirim ke klinik psikiatri. Di bawah hukum Serbia saat ini, dia tidak dapat dimintai pertanggungjawaban pidana karena dia berusia di bawah 14 tahun.
Vucic telah menyarankan bahwa usia tanggung jawab pidana dapat diturunkan menjadi 12 tahun setelah pembunuhan.
Dia juga telah mengusulkan beberapa reformasi lainnya, termasuk audit lisensi senjata api dan pengetatan aturan seputar siapa yang dapat mengakses lapangan tembak.
Vucic mengatakan tersangka telah bersahabat dengan penjaga, yang digambarkan oleh salah satu orang tua sebagai "pria hebat" dan "pria yang mencintai anak-anak".
Masa berkabung nasional selama tiga hari yang dimulai pada Jumat (5/5/2023) telah diumumkan.
Seperti diketahui, penembakan itu juga membuat enam siswa lainnya dan seorang guru terluka dalam penembakan itu. Polisi menjelaskan motif serangan itu masih diselidiki.
Petugas dengan helm dan rompi antipeluru menutup area di sekitar sekolah, yang terletak di lingkungan pusat Vracar, tak lama setelah pukul 08:40 (06:40 GMT).
Tersangka diduga menggunakan senjata ayahnya, yang keduanya memiliki izin resmi. Dia juga dikatakan telah pergi ke lapangan tembak lebih dari sekali dengan ayahnya sebelum pembunuhan. Ibu dan ayah anak laki-laki itu telah ditangkap.
(Susi Susanti)