KANADA - Pemerintah Kanada telah mengusir seorang diplomat China yang berbasis di Toronto yang diduga terlibat dalam skema untuk mengintimidasi seorang anggota parlemen.
China dituduh berusaha menargetkan anggota parlemen Michael Chong dan kerabatnya di Hong Kong setelah dia menuduh China melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
Menteri Luar Negeri Mélanie Joly menyatakan diplomat Zhao Wei sebagai "persona non grata" dalam sebuah pernyataan pada Senin (8/5/2023).
Dikutip BBC, Kedutaan Besar China di Ottawa mengutuk pengusiran itu. Langkah Ottawa mengikuti laporan intelijen Kanada, yang muncul di surat kabar Globe and Mail, yang menuduh Zhao terlibat dalam pengumpulan informasi tentang Chong, 51, menyusul kritik vokalnya terhadap perlakuan China terhadap populasi minoritas Uighur.
Agen mata-mata Kanada percaya China mencari rincian tentang kerabat Chong di Hong Kong dalam upaya untuk mencegah "posisi anti-China".
Politisi itu mengajukan mosi di parlemen pada 2021 yang menyatakan perlakuan China terhadap Uighur sebagai genosida. China membantah tuduhan itu dan memberikan sanksi kepada Chong tak lama setelah itu.
Joly mengatakan pada Senin (8/5/2023) bahwa Kanada "tidak akan mentolerir segala bentuk campur tangan asing dalam urusan internal kami" dan bahwa keputusan untuk mengusir diplomat telah "diambil setelah mempertimbangkan dengan cermat semua faktor yang berperan".
Badan mata-mata Kanada sejak itu diarahkan untuk segera menyampaikan informasi tentang ancaman kepada anggota parlemen dan keluarga mereka.
Dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, kedutaan besar China di Ottawa mengatakan "akan dengan tegas mengambil tindakan balasan" atas pengusiran tersebut.
China pekan lalu menuduh Kanada melakukan "fitnah dan pencemaran nama baik" atas klaim Beijing yang menargetkan Chong dan keluarganya.
Chong, seorang Konservatif, mengkritik Liberal yang memerintah karena salah menangani masalah ini.
"Seharusnya tidak perlu waktu dua tahun bagi pemerintah untuk membuat keputusan ini,” ujarnya.
Tuduhan itu muncul di tengah laporan intelijen lainnya, yang bocor ke media Kanada, yang menuduh China berusaha ikut campur dalam pemilihan Kanada.
Pada Maret lalu, Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau mengumumkan pelapor khusus independen untuk menyelidiki klaim gangguan tersebut.
(Susi Susanti)