Di Nyamukubi, seluruh lingkungan telah hancur dihantam batu-batu besar yang longsor akibat banjir, dan bau mayat tercium di udara, kata seorang wartawan Reuters di tempat kejadian. Para tunawisma berdesakan di beberapa bangunan umum yang masih berdiri utuh, dengan sanitasi yang buruk.
Palang Merah percaya bahwa lebih dari 8.000 orang membutuhkan bantuan. Upaya bantuan tertatih-tatih karena kurangnya akses dan sumber daya.
"Kami tidak dapat menangani jenazah sebanyak ini secepat yang dibutuhkan. Kami sedang mencari jenazah dengan sekop, dengan tangan," kata John Kashinzwe Kibekenge, juru bicara Palang Merah di provinsi Kivu Selatan, sebagaimana dilansir Reuters.
Lebih dari 5.500 orang masih belum ditemukan, kata administrator lokal Thomas Bakenga Zirimwabagabo.
Pejabat pemerintah membawa selimut, makanan, dan beberapa peti mati ke Nyamukubi pada Selasa. Mereka menyumbangkan uang ke klinik setempat di mana tiga orang meninggal di hari yang sama, dan masing-masing memberikan sekira USD1.100 kepada 200 keluarga yang terkena dampak.