"Bulan puasa kemarin, saya mengunjungi Lapas Padang, di sana warga binaan memproduksi sandal Hotel dalam jumlah yang sangat besar berdasarkan pesanan dari beberapa Hotel terkenal di Indonesia," ucap Wamenkumham.
Berdasarkan pengalamannya meninjau ratusan lapas di tanah air, diungkapkan Eddy, bahwa tidak sedikit warga binaan yang akhirnya produktif. Hal ini, sambungnya, bermanfaat bagi warga binaan sebagai bekal ketika kembali ke masyarakat usai menjalani proses hukum.
Kendati demikian, Eddy Hiariej pun mengakui, masih ada berbagai persoalan dalam pengelolaan Lapas di Indonesia. Namun, ia memastikan bahwa Ditjenpas akan terus melakukan evaluasi. "Kami belum sempurna dan masih banyak kekurangan, tetapi kami selalu berusaha menjadi lebih baik," ucap Prof Eddy.
(Khafid Mardiyansyah)