Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Fakta Investigasi Bus Jatuh ke Sungai di Tempat Wisata Guci, Rem Tangan Berfungsi Normal?

Novia Adristi Zhafira , Jurnalis-Sabtu, 13 Mei 2023 |06:01 WIB
5 Fakta Investigasi Bus Jatuh ke Sungai di Tempat Wisata Guci, Rem Tangan Berfungsi Normal?
Bus masuk jurang di kawasan wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi penyebab kecelakaan bus terjun ke sungai di objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Tim KNKT memeriksa secara detail bangkai bus yang terjun ke sungai di objek wisata Guci, Selasa (9/5/2023) sore. Berikut sejumlah faktanya :

1. Rem tangan berfungsi normal.

Dari pemeriksaan sementara, rem tangan berfungsi normal. Pemeriksaan difokuskan pada sistem handbrake atau rem tangan dan lokasi kejadian. Investigasi KNKT dilakukan bersama tim ahli ATPM Hino, Satreskrim dan Satlantas Polres Tegal.

Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan mengatakan pemeriksaan dilakukan pada sistem handbrake atau rem tangan untuk mengetahui rem tangan berfungsi atau tidak.

2. Rem tangan dalam kondisi terkunci.

Selain itu, dari hasil temuan tim KNKT, diketahui handbrake dalam posisi mengunci atau berfungsi dengan baik sehingga tidak ada pergerakan dari hand brake.

Namun, pihaknya akan mengukur kemampuan handbrake menahan beban yang akan dilakukan di laboratorium Hino dalam investigasi berikutnya.

3. Tidak dimainkan anak kecil.

Terkait informasi yang viral di media sosial (medsos) yang menyebut ada anak kecil bermain handbrake, Wildan mengatakan kemungkinan tersebut sangat tipis.

Sebab, berdasarkan temuan tim di lapangan, tuas rem tangan dalam kondisi ditarik pengemudi bus. Dan pada saat di angkat roda, juga terkunci dan bus meluncur melambat atau tertahan handbrake.

4. Kondisi bus di kemiringan.

Pemeriksaan di lokasi kejadian, posisi bus saat parkir berada di turunan dengan grade kemiringan 23-28 persen. Padahal kemampuan handbrake menahan beban kendaraan hanya dengan grade kemiringan 18 persen dan berat yang diperbolehkan.

"Selain itu, kondisi tanah di lokasi merupakan tanah gembur sehingga ganjal roda mudah ambles," ujar Ahmad Wildan.

5. Tersangka belum ditemukan.

Pada Senin sore kemarin, polisi belum menetapkan tersangka dan baru memeriksa sejumlah saksi termasuk pengemudi bus dan kenek bus.

Hingga saat ini, KNKT masih memerlukan waktu untuk menyimpulkan hasil investigasi karena memerlukan pengujian di laboratorium.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement