Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

AS dan China Kian Tegang, Elon Musk: Harus Jadi Perhatian Semua Orang

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 17 Mei 2023 |13:54 WIB
AS dan China Kian Tegang, Elon Musk: Harus Jadi Perhatian Semua Orang
CEO Tesla Elon Musk (Foto: Reuters)
A
A
A

NEW YORK - CEO Tesla dan juga mantan bos Twitter Elon Musk mengatakan pada Selasa (16/5/2023) bahwa orang harus khawatir tentang ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Komentar itu muncul setahun setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan AS akan siap membela Taiwan jika pulau Asia di lepas pantai China itu diserang. China percaya Taiwan adalah bagian dari wilayahnya.

Dalam sebuah wawancara pada Selasa (16/5/2023) setelah pertemuan pemegang saham tahunan Tesla, David Faber dari CNBC bertanya kepada Musk apakah dia khawatir tentang "perang yang meningkat" antara AS dan China.

“Saya pikir itu harus menjadi perhatian semua orang,” jawab Musk, yang lahir di Afrika Selatan dan menjadi warga negara AS pada 2002.

Faber bertanya kepada Musk apakah China akan mengambil langkah untuk menguasai Taiwan. “Kebijakan resmi China adalah Taiwan harus diintegrasikan,” terangnya.

"Seseorang tidak perlu membaca yang tersirat,” lanjutnya.

Musk juga memberikan jawaban saat ditanya apakah China bergerak untuk mengendalikan Taiwan akan berdampak buruk bagi Tesla, atau perusahaan lain.

“Ekonomi China dan ekonomi global lainnya seperti kembar siam. Ini seperti mencoba memisahkan kembar siam. Itulah parahnya situasi. Dan sebenarnya lebih buruk bagi banyak perusahaan lain daripada Tesla. Maksud saya, saya tidak yakin di mana Anda akan mendapatkan iPhone, misalnya,” ungkapnya.

Seperti diketahui Tesla mengumumkan pada September tahun lalu bahwa mereka telah mulai merakit iPhone 14 di India karena berusaha mengurangi ketergantungan manufaktur pada China. Tesla memproduksi kendaraan di Shanghai, dan mengoperasikan pabrik lain di California, Texas, dan Jerman.

"Ada beberapa kendala pada kemampuan kami untuk berkembang di China, jadi kami membuat mobil sebanyak mungkin," ujarnya.

“Ini bukan masalah permintaan,” lanjutnya.

Dia mengatakan Tesla bergantung pada Taiwan Semiconductor untuk memproduksi prosesor. Apple juga melakukan hal serupa.

Faber bertanya kepada Musk apakah menurutnya tidak dapat dihindari bahwa China akan berusaha untuk mengambil kendali Taiwan.

"Itu adalah kebijakan mereka, dan saya pikir Anda harus menanggapi kata-kata mereka dengan serius," ungkapnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement