Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Profil Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Dijadwalkan Akan Bertemu Jokowi di Jakarta

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 22 Mei 2023 |13:06 WIB
Profil Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Dijadwalkan Akan Bertemu Jokowi di Jakarta
Presiden Iran Ebrahim Raisi. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA – Presiden Iran Dr. Seyed Ebrahim Raisi akan mengunjungi Indonesia pada 23-24 Mei 2023 untuk memenuhi undangan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ini merupakan kunjungan pertama dari Presiden Raisi ke Indonesia.

Ebrahim Raisi menjabat sebagai Presiden Iran pada Agustus 2021 setelah memenangi pemilihan umum Iran. Ulama berusia 60 tahun itu dikenal sebagai tokoh konservatif Iran yang sebelumnya memimpin lembaga kehakiman Negeri Para Mullah.

Raisi adalah tokoh yang difavoritkan untuk menggantikan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei ketika ulama berusia 82 tahun itu nantinya meninggal dunia.

Raisi yang lahir di Mashhad, timur laut Iran tumbuh dalam keluarga ulama dan belajar di bawah bimbingan eberapa cendekiawan Syiah terkemuka, termasuk Khamenei.

Ketika Revolusi Islam pecah pada 1979, Raisi ikut ambil bagian peristiwa yang menyebabkan penggulingan Shah Iran itu dan mendirikan lembaga ulama baru di bawah pimpinan Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Setelah Revolusi Islam, Raisi, yang mengklaim memiliki gelar PhD di bidang hukum bergabung dengan kantor kejaksaan di Masjed Soleyman di barat daya Iran. Selama enam tahun berikutnya, ia menambah pengalamannya sebagai jaksa di beberapa yurisdiksi lain. Pada 1985 dia pindah ke Ibu Kota Teheran setelah ditunjuk sebagai wakil jaksa.

Karier Raisi di kepemimpinan Iran terus menanjak setelah Ayatollah Khamenei menjadi pemimpin tertinggi Iran pada 1989.

Dia kemudian memegang peran sebagai jaksa Teheran, kemudian mengepalai Organisasi Inspeksi Umum, dan kemudian menjabat sebagai wakil ketua hakim selama satu dekade hingga 2014, saat protes Gerakan Hijau pro-demokrasi 2009 berlangsung.

Pada 2014 Raisi dipromosikan menjadi jaksa agung Iran hingga 2016 dan setahun kemudian dia mencalonkan diri sebagai Presiden Iran, meski kemudian kalah dari petahana moderat Hassan Rouhani.

Setelah kekelahan itu, pada 2019 Raisi diangkat sebagai hakim agung oleh pemimpin tertinggi sampai akhirnya memenangi pemilihan presiden pada 2021.

Sejak awal pemerintahannya, Raisi mengambil pendekatan baru dalam kebijakan luar negeri Iran dengan slogan diplomasi yang “Seimbang, Cerdas dan Dinamis”. Di bawah kebijakan ini, Iran secara serius menjalankan politik luar negeri dengan tujuan membina dan memperluaskan hubungan persahabatan dan persaudaraan dengan seluruh negara di dunia.

Raisi telah melakukan diplomasi aktif, terutama dengan negara-negara Asia untuk menjalin kerja sama, termasuk di bidang ekonomi. Sejak awal menjabat, Raisi telah melakukan lebih dari 10 perjalanan ke luar negeri demi tujuan ini, dan pada Selasa, 23 Mei, Raisi akan melawat ke Indonesia.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement