Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kumpulkan 800 Laporan Misterius Benda Terbang Tak Dikenal, Ini 5 Poin Penting Pertemuan NASA

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 01 Juni 2023 |15:14 WIB
Kumpulkan 800 Laporan Misterius Benda Terbang Tak Dikenal, Ini 5 Poin Penting Pertemuan NASA
NASA terima 800 laporan misterius benda terbang tak dikenal (Foto: NASA)
A
A
A

NEW YORK - Panel NASA yang menyelidiki benda terbang tak dikenal telah mengumpulkan sekitar 800 laporan misterius, tetapi hanya sebagian kecil yang benar-benar tidak dapat dijelaskan.

Badan tersebut membentuk panel tahun lalu untuk menjelaskan pekerjaannya tentang apa yang disebutnya fenomena anomali tak dikenal (UAP).

UAP didefinisikan sebagai penampakan yang tidak dapat diidentifikasi sebagai pesawat terbang atau fenomena alam yang diketahui dari perspektif ilmiah.

Panel, yang akan mengeluarkan laporan akhir tahun ini, mengadakan pertemuan publik pertamanya pada Rabu (31/5/2023).

Berikut adalah lima poin penting pertemuan tersebut:

1. Banyak penampakan yang dapat dijelaskan - yang lainnya tetap menjadi misteri

"Kami memiliki 50 hingga 100 laporan baru setiap bulan," kata Sean Kirkpatrick, direktur All-domain Anomaly Resolution Office (AARO), dkutip BBC.

Namun dia mengatakan jumlah penampakan yang "mungkin benar-benar anomali" adalah 2% hingga 5% dari total database.

Pada satu titik selama persidangan, sebuah video yang diambil oleh pesawat angkatan laut di atas AS bagian barat menunjukkan serangkaian titik bergerak melintasi langit malam. Pesawat militer tidak dapat mencegat objek yang ternyata adalah pesawat komersial yang menuju bandara utama.

Penampakan lain lebih misterius. Sebuah laporan Pentagon terpisah pada 2021 mengatakan bahwa dari 144 penampakan oleh pilot militer yang dilakukan sejak tahun 2004, semuanya tetap tidak dapat dijelaskan. Pejabat tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa benda-benda itu adalah makhluk luar angkasa.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement