JAKARTA - Partai Gerindra dan PAN menggelar pertemuan di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan pada Senin (5/6/2023). Salah satu hasil pertemuan tersebut adalah, kedua partai sepakat menyuarakan agar Pemilu 2024 dilakukan dengan sistem proporsional terbuka.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno mengatakan, pertemuan itu merupakan silaturahmi politik diabtara dua sahabat lama, yang mana membahas tentang berbagai hal aktual dan penting, terutama bagaimana mereka melangkah ke depannya.
Poin pertama, menginginkan agar proses Pemilu, baik Pilpres maupun Pilkada 2024 bisa berjalan secara lancar, aman, damai, dan teduh.
"Kedua, kita sepakat sistem proporsional pemilu kita ke depan tetap terbuka dan kita akan memperjuangkan itu, kita telah menyuarakannya dalam berbagai kesempatan, baik dalam aspek partai maupun fraksi di DPR RI dan komitmen itu kota kuatkan lagi di dalam pertemuan pada sore hari ini," ujarnya pada wartawan, Senin (5/6/2023).
"Kita sepakat pertemuan hari ini akan kita tindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan berikutnya, apakah itu pertemuan terbuka ataukah tetutup," tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani menerangkan, dalam pertemuan itu, Gerindra dan PAN sepakat untuk mengamankan suksesi kepemimpinan agar berjalan dengan baik dan lancar.
Suksesi kepemimpinan ini perlu dikawal karena sebuah proses demokrasi yang diikuti partai politik sehingga diharapkan partisipasi rakyat besar dan rakyat bahagia serta senang menyambut proses demokrasi dengan gembira.
"Kedua, kita sepakat menjaga konsistensi dan legacy dari Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sampai akhir periode, yakni Oktober 2024, sampai terjadinya transfusi kepemimpinan," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya juga bersepakat kerjasama politik yang pernah dilakukan PAN bersama Gerindra di tahun 2014 dan 2019 silam diharpakan bisa dilanjutkan dalam pembicaraan-pembicaraan ke depan. Sehingga, kerjasama politik di tahun 2024 dimatangkan dalam pembicaraan-pembicaraan yang akan datang.
"Selanjutnya Gerindra dan PAN bersepekat perlunya kita melanjutkan pemilihan dengan sistem proporsional terbuka karena itu diharapkan memperkuat posisi demokrasi dan posisi partai pada anggota legislatifnya masing-masing," paparnya.
(Angkasa Yudhistira)