SUKABUMI - Para santri muda atau milenial dilatih cara berternak ikan nila. Santri milenial harus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis keumatan.
Sehingga bisa mencetak para santri milenial jadi mandiri. Mengingat program ini dilaksanakan untuk merangsang minat santri muda berwirausaha.
Pelatihan ini digelar oleh Santri Dukung Ganjar (SDG) Jawa Barat pada Selasa 6 Juni 2023. Para santri muda yang mendapat pelatihan kali ini di Ponpes Al Istiqomah. Ponpes yang terletak di Jalan Nangela, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat itu menggalakan ekonomi kreatif.
SDG memberikan pelatihan dan bantuan sarana prasarana yang meliputi bibit, pakan dan bimbingan dari pemateri yang profesional untuk menunjang keberlangsungan budidaya ikan nila.
"Santri muda di era saat ini harus terbuka, menyiarkan pesan keagamaan dengan skala yang lebih besar melalui kegiatan berwirausaha salah satunya," ujar kata Koordinator Wilayah (Korwil) SDG Sukabumi Ahmad Hakiki di Ponpes Al-Istiqomah, dikutip melalui keterangan tertulisnya.
Pemuda, sambungnya, harus bisa mengembangkan diri dengan berbagai aktivitas positif. Bisa dimulai dengan mengembangkan kegemaran, mengikuti kegiatan keagamaan. Kemudian, ikut berbagai kepanitiaan dan organisasi ekstra.
"Pelatihan ini kan masuknya kegiatan ekstra kalo di ponpes, kalau bisa ya diperdalam ilmunya mulai dari pembibitan hingga penen. Kemudian perluan relasi hingga pemasarannya bisa lebih banyak lagi," katanya.
Sementara Pemilik Ponpes Al-Istiqomah, KH Asep menyampaikan terima kasih. Pihaknya bersyukur atas kedatangan SDG yang memberikan pelatihan kepada para santri.
SDG diharapkan terus konsisten melakukan kegiatan pemberdayaan kepada santri. Selain itu, kepada Ganjar Pranowo diharapkan bisa melanjutkan program pemerintah yang dinilai sudah pro terhadap santri.
"Alhamdullilah Santri Dukung Ganjar menyambangi kami, menambah pintu silaturahmi dan untuk Pak Ganjar diberikan kekuatan dan amanat untuk melanjutkan terus program untuk santri seperti apa yang sudah dilakukan di pemerintahan saat ini," ujarnya.
Adapun pemerintahan saat ini yang mengeluarkan kebijakan undang-undang tentang pesantren dan melahirkan Hari Santri Nasional.
(Arief Setyadi )