JAKARTA - Pasar Senen menyimpan kenangan bagi masyarakat Jakarta, bahkan Indonesia. Pasar Senen menjadi saksi perjalanan bangsa sejak pertama kali didirikan pada 30 Agustus 1735.
Pembangunan yang diinisiasi arsitek Yustinus Vinck itu juga bersamaan dengan pembangunan Pasar Tanah Abang. Pasar Snees, begitu disebutnya waktu itu, merupakan pasar tertua di Jakarta dan didirikan di tanah milik seorang tuan tanah Belanda Cornelis Chastelein.
BACA JUGA:
Di kemudian hari disebut Pasar Senen karena hanya buka pada Senin. Kendati mulai 1766, pasar ini tetap beroperasi di luar hari Senin. Sepanjang hampir tiga abad ini, Pasar Senen menjadi saksi bisu banyak kisah.
Pada masa 1930-an, kawasan Pasar Senen dijadikan tempat ‘nongkrong’ para pemuda pergerakan bawah tanah macam Chairul Saleh, Adam Malik, hingga Soekarno dan Mohammad Hatta.
BACA JUGA:
Di masa pendudukan Jepang (1942) hingga 1950-an, kawasan ini jadi tempat ‘kongko’ para seniman. Sebut saja Usmar Ismail, Sukarno M Noer, Wim Umboh, HB Jassin, hingga Ajip Rosidi yang acap dikenal dengan julukan “Seniman Senen”.