Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dijuluki Dewi Purnama Wulan, Kisah Kecantikan Dewi Indu Bak Bulan Purnama

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 13 Juni 2023 |06:01 WIB
Dijuluki Dewi Purnama Wulan, Kisah Kecantikan Dewi Indu <i>Bak</i> Bulan Purnama
Ilustrasi kecantikan Dewi Indu (Foto: Istimewa/Okezone)
A
A
A

Menurut kitab itu, wilayah kekuasaan sang Ratu Lasem ibarat bumi Jawa yang terbelah menjadi dua. Dari Pacitan dan sepanjang sungai/bengawan Genthong sampai pertemuan sungai/bengawan Silugangga di Pangkah Sidayu.

Di Carita Sejarah Lasem diceritakan bahwa Dewi Indu meninggal tahun Syaka 1304, Pangeran Rajasawardhana meninggal pada tahun 1305. Abu perabuan mereka berdua dibuatkan candhi di Gunung Argasoka sebelah Utara. Tepat di sebelah timur Candhi Ganapati Pucangan di bukit Ngendhen.

Candi perabuan Dewi Indu dan Pangeran Rajasawardhana di buat dari batu Gombong, dilapisi dengan batu Chendani; diapit teduh pohon beringin Brahmastana kembar, di sebelah utara dan selatan candi.

Puncak Candi terukir arca Sang Hyang Buddha Sakyamuni, dikurung dalam kelopak puspa widuri; tingkat di bawahnya di tempati arca Dewi Indu yang diukir seperti Sang Bathari Sri Lokeswara di dalam Sanabangta.

Bhre Lasem menurunkan putri jelita Nagarawardani. Dikisahkan, istri Bhre Wirabhumi adalah Nagarawardhani, putri Bhre Lasem alias Indudewi. Indudewi adalah putri Rajadewi dan Wijayarajasa.

Bhre Wirabhumi yang lahir dari selir Hayam Wuruk, menjadi anak angkat Rajadewi (bibi Hayam Wuruk), dan kemudian dinikahkan dengan Nagarawardhani, cucu Rajadewi.

Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Wijayarajasa, hubungan antara Majapahit istana barat dan timur belum menegang, mengingat Wijayarajasa adalah mertua Hayam Wuruk.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement