Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jejak Pilu Alex Kawilarang, Lolos dari Tahanan hingga Dijejali Air 20 Ember

Arief Setyadi , Jurnalis-Selasa, 13 Juni 2023 |06:02 WIB
Jejak Pilu Alex Kawilarang, Lolos dari Tahanan hingga Dijejali Air 20 Ember
Alex Kawilarang (Foto: Ist)
A
A
A

Dalam pelariannya, Kawilarang sempat jadi buruh perkebunan di Serpong pada Medio Februari 1943. Kemudian, pindah lagi ke Plaju, Sumatera Selatan untuk bekerja di pabrik minyak.

Tiga bulan di Plaju, Kawilarang resign dan sempat nganggur setelah tidak betah bekerja sebagai penerjemah Bahasa Inggris. Ia kemudian bekerja lagi di pabrik karet di Tanjung Karang, Lampung.

Saat bekerja di Lampung Kawilarang terjaring razia Kempeitai, Kepolisian Rahasia Jepang yang dikenal bengis.

Kempeitai rutin menggelar razia untuk mencari orang-orang pribumi asal Manado dan Ambon. Jepang menganggap, orang-orang Manado dan Ambon adalah “anak emas” Belanda dan pasti bekas tentara KNIL.

November 1943 ketika tengah istirahat, Kawilarang diciduk dan sempat sehari didiamkan di sebuah sel sempit yang pengap dan bau. Tapi siksaan semacam itu belum seberapa dibanding yang akan dialaminya kemudian.

Kawilarang dicecar banyak pertanyaan dan diintimidasi untuk mengaku sebagai mantan tentara Belanda. Kawilarang tidak mengaku dan berbohong, bahwa dia merupakan mahasiswa Technische Hoge School (THS) atau kini Institut Teknologi Bandung (ITB).

Interogator Kempeitai yang tak percaya kemudian melancarkan aksi penyiksaan yang tak terperikan. Tubuhnya disundut rokok, disabet dengan ikat pinggang, hingga digantung dengan posisi tangan terikat di belakang.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement