Penduduk setempat mengatakan mereka menghadapi hujan lebat dalam beberapa hari terakhir dan tidak menerima bantuan dari pemerintah untuk mencari korban selamat.
Mereka sekarang menunggu mayat yang hilang mengapung ke permukaan sungai sehingga mereka dapat mengumpulkannya.
Beberapa kapal yang berlayar di Niger melakukan perjalanan pada malam hari untuk menghindari pihak berwenang dan penumpang sering acuh tak acuh tentang jaket pelampung.
Abdul Gana, seorang pemimpin lokal di kota terdekat Kpada yang kehilangan empat orang dalam tragedi itu, mengatakan hal ini harus diubah.
"Kami ingin pemerintah turun tangan dan menyediakan alat pelindung bagi masyarakat setiap kali mereka menggunakan perahu,” terangnya.
"Gubernur harus melihat infrastruktur jalan - alasan orang kami lebih suka bepergian di Niger adalah karena tidak ada akses jalan untuk terhubung dengan komunitas lain," katanya.
Ini adalah sentimen yang dibagikan oleh Gubernur negara bagian Abdulrahaman Abdulrazaq, yang mengunjungi masyarakat untuk menyampaikan belasungkawa.