Sepuluh tahun kemudian. Yakni tepatnya 3 Februari 1958, Soekarno bertemu Kaisar Jepang Hirohito. Di kediaman sang Kaisar, Bung Karno mendapat perjamuan makan siang. Di acara itu, Soekarno bertemu Nishijima, tangan kanan Laksamana Muda Maeda yang sekaligus kawan Yoshizumi. Catatan Jejak Intel Jepang, Kisah Pembelotan Tomegoro Yoshizumi, menuliskan, di sela senda gurau Bung Karno menyelipkan sepucuk surat ke tangan Nishijima.
Tulis Soekarno, "Kepada saudara Ichiki Tatsuo dan saudara Yoshizumi Tomegoro, kemerdekaan bukanlah milik sesuatu bangsa saja, tetapi milik semua manusia. Tokyo, 15 Februari 1958, Soekarno".
Isi surat yang lengkap dengan tanda tangan Bung Karno tersebut kemudian terpahat pada dinding Soekarno Hi atau Monumen Soekarno yang berada di pekarangan Seisho Ji, yakni Kuil Budha kuno di kawasan Atago, Minato, Tokyo Jepang.
(Rahman Asmardika)