Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Cinta Berujung Tragedi di Pulau Onrust, Maria Bunuh Diri karena Putus Asa Menunggu Kekasih Tak Pulang

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 17 Juni 2023 |08:01 WIB
Kisah Cinta Berujung Tragedi di Pulau Onrust, Maria Bunuh Diri karena Putus Asa Menunggu Kekasih Tak Pulang
Kisah cinta berujung tragedi di Pulau Onrust (Foto: Tourism World Travel)
A
A
A

Harapan itu tidak pernah terwujud, Kompeni lebih senang memberikan hak eksploitasi bernilai 800 gulden per bulan kepada Twijsel yang sekalipun murah tetapi upetinya tinggi.

Onrust tercatat pernah menjadi karantina haji selama 29 tahun (sampai 1940).

Kisah Onrust sebagai karantina dimulai pada awal abad ke-20, ketika terjadi wabah pes di Malang, Jawa Timur, yang semula diduga berasal dari kapal yang membawa jamaah haji dari tanah suci. Ternyata wabah akibat tikus ini berasal dari kapal yang mengangkut beras dari Rangon (kini Yangon ), Birma (kini Myammar).

Tapi, Belanda tetap ingin mengkarantina para jamaah haji sepulang mereka dari tanah suci. Onrust yang dianggap sebagai pulau terpencil dipilih sebagai tempat itu. Selama karantina mereka harus tinggal di pulau ini selama lima hari. Bahkan kadang-kadang lebih lama lagi tergantung kesehatan para jamaah bersangkutan.

Pembangunan karantina Haji Onrust menelan biaya 607 ribu gulden, yaitu sebanyak 35 barak yang dapat menampung 3.500 jamaah haji. Begitu rampung dibangun pada 1911, Onrust langsung digunakan untuk karantina.

Kini di pulau tersebut masih dijumpai sisa-sisa barak yang sudah porak poranda. Yang masih berdiri kokoh hanya sebuah rumah yang dulu digunakan untuk para dokter karantina haji.

Di Onrust ketika itu ada sebuah kapal motor bernama Kapal Onrust yang berlayar dua kali seminggu ke Tanjung Priok. Kapal ini berfungsi untuk mengangkut jenazah jamaah haji yang meninggal di Pulau Sakit (kini pulau Bidadari) dan Pulau Kelor untuk dimakamkan. Kedua pulau yang merupakan satu gugus dengan Onrust dan Cipir ketika itu merupakan hutan belukar.

Para jamaah haji yang meninggal dikuburkan dengan sangat sederhana. Tidak mendapatkan perawatan atau fasilitas seperti orang-orang Belanda yang meninggal di pulau Onrust.

Jenazah-jenazah para haji dimakamkan di sembarang tempat dan sama sekali tidak memperhitungkan arah kiblat.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement