GARUT - Ela Lastari (39), TKW asal Garut yang baru ditemukan usai menghilang berbulan-bulan di Riyadh, Arab Saudi, rupanya disekap majikan. Kepastian penyekapan itu dilaporkan Ela Lastari sendiri pada aparat kepolisian setempat.
Informasi tersebut disampaikan anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Enjang Tedi, usai berkomunikasi dengan sejumlah pihak terkait kondisi terkini Ela Lastari. Enjang Tedi memastikan, lokasi penyekapan dilakukan di rumah majikan.
BACA JUGA:
"Ela Lastari disekap majikannya di rumah. Jadi bukan kabur seperti apa yang disampaikan majikannya beberapa waktu lalu," kata Enjang Tedi pada MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (16/6/2023).
Menurut Enjang, PMI ilegal yang diberangkatkan pada Oktober 2022 lalu itu berhasil ditemukan setelah aparat kepolisian setempat menghubungi majikan untuk bersikap kooperatif. Ela Lastari pun kemudian diserahkan pada polisi Saudi.
BACA JUGA:
"Detailnya bagaimana (penemuan dan penyerahan Ela), ini harus dicek kembali. Namun yang jelas sejak Anjani Pebriani (20), putri sulung Ela melapor ke Polres Garut dua hari lalu, proses hukumnya diteruskan oleh Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) dan KBRI, yang kemudian dikoordinasikan dengan aparat kepolisian setempat," paparnya.
"KBRI mengeluarkan nota diplomatik terkait Ela ini. Kepolisian Saudi juga sebelumnya sudah memperhatikan kasus ini sejak awal, sehingga mereka bergerak begitu ada koordinasi lanjutan," sambungnya.
Usai diserahkan pada polisi, Ela Lastari dibawa ke Kota Dammam, Arab Saudi, untuk menjalani sejumlah pemeriksaan. Dari pemeriksaan itu, ibu empat anak ini mengaku telah disekap oleh majikan.
"Sekarang proses pemulangan Ela Lastari ke Indonesia sedang on the track. Saya berterima kasih sekali pada semua pihak yang telah memberikan atensi luar biasa, hingga persoalan yang dialami Ela bisa diselesaikan sejauh ini. Persoalan yang dialami Ela ini merupakan satu dari ribuan kasus PMI bermasalah di luar negeri," katanya.
Ia mengungkapkan, sebelum memulai bekerja Ela Lastari dijanjikan majikannya akan mendapat gaji sebesar 1.000 riyal per bulan.
"Pada kenyataannya, sejak delapan bulan di sana Ela hanya mendapat bayaran 3.000 riyal. Persoalan gaji ini memang perlu diperjuangkan lebih lanjut karena masih ada sisa 5.000 riyal, namun untuk saat ini kita akan fokus dulu dalam proses pemulangan Ela," ucapnya.
Sebelumnya, nasib TKW asal Kampung Cikondang, Desa Tanjungkamuning, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, itu disampaikan seorang kerabat bernama Gungun Saefuloh (40). Gungun mengaku dirinya dihubungi Ela Lastari pada Kamis (15/6/2023) malam, melalui telepon milik personel polisi Saudi.
"Tadi malam Ela nelepon saya dengan menggunakan handphone milik salah seorang anggota polisi di kawasan Riyadh, Saudia Arabia. Alhamdulillah, menurutnya, ia dalam kondisi baik dan sehat", kata Gungun Saefuloh.
Dalam percakapan telepon, Ela Lastari menuturkan pengalaman dirinya mendapat perlakuan tidak baik dari majikannya.
"Mendapatkan sejumlah perlakuan yang tidak baik seperti tak mendapatkan gaji dan tak diperbolehkan berkomunikasi dengan siapa pun termasuk keluarga," ujar Gungun.
Diungkapkan Gungun, seluruh keluarga sangat senang bisa mendengar kabar dari Ela Lastari. Sebab selama ini ia hilang kontak dan keluarga tidak bisa menghubunginya.
"Ela menanyakan bagaimana kabar anak-anaknya, sebelum ia menceritakan pengalamannya mendapat perlakuan kurang baik dari majikan," ungkapnya.
(Nanda Aria)