BANDUNG - PMI Cabang Kota Bandung menggandeng sejumlah gereja dan sekolah non-muslim untuk mengatasi krisis darah yang dialami PMI akibat minimnya pendonor pada bulan Ramadan.
Kepala Humas PMI Kota Bandung, Kristin Munandar, mengatakan, gereja-gereja dan sekolah non muslim umumnya sudah paham bahwa Ramadan PMI biasa kekurangan pendonor. "Mereka selalu melakukan donor darah terutama saat Ramadan," kata Kristin, kepada okezone, di ruang kerjanya.
Beberapa gereja yang sudah melakukan program donor darahnya di antaranya Gereja Katedral, Gereja Pandu, Gereja Kebonjati, Gereja Ignatius Baros, Gereja Paulus. "Tiga bulan sekali gereja-gereja biasa mendonor, terutama saat puasa diintensifkan. Alasannya untuk membantu, karena saat puasa PMI kan selalu kekurangan darah," terangnya.
Jadwal donor di gereja-gereja di Bandung dilakukan tiap Sabtu dan Minggu. Selain gereja, sekolah-sekolah non muslim juga melakukan donor darah. Di antaranya SMA Santa Maria, SMA Alosius, dan beberapa universita non muslim seperti Maranatha dan Unpar.
Meski begitu, bukan berarti pendonor muslim tidak ada sama sekali. Di antaranya yang sudah dijadwalkah adalah Universitas Islam Bandung (Unisba), Masjid Salman ITB. "Untuk muslim, donor dilakukan saat buka dan teraweh. Kita juga buka donor 24 jam," katanya.
PMI juga mengimbau kepada semua warga Bandung ataupun yang berkunjung ke Bandung diharapkan mau menyumbangkan darahnya.
(Risna Nur Rahayu)