Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Biden Sebut Xi Jinping Diktator, Sehari Setelah Biden Berusaha Perbaiki Hubungan China-AS

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 21 Juni 2023 |11:44 WIB
Biden Sebut Xi Jinping Diktator, Sehari Setelah Biden Berusaha Perbaiki Hubungan China-AS
Presiden China Xi Jinping. (Foto: Reuters)
A
A
A

KENTFIELD - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa, (20/6/2023) menyebut Presiden China Xi Jinping seorang diktator. Ini dilakukan Biden sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi Beijing untuk menstabilkan hubungan bilateral yang menurut China berada di titik terendah sejak hubungan formal antara kedua negara dibangun.

Biden juga mengatakan Xi sangat malu ketika balon mata-mata China yang diidentifikasi diterbangkan di atas wilayah udara AS awal tahun ini, membuat komentar pribadi tentang pemimpin China ketika Blinken mengatakan pada Senin, (19/6/2023) bahwa masalah itu telah selesai dan tak dibahas lagi.

Tidak jelas mengapa Biden membuat komentar tentang Xi - pemimpin China yang paling kuat sejak Mao Zedong setelah dia mendapatkan masa jabatan ketiga yang memecahkan preseden sebagai presiden dan kepala Partai Komunis.

"Alasan mengapa Xi Jinping menjadi sangat kesal ketika saya menembak jatuh balon itu dengan dua mobil boks yang penuh dengan peralatan mata-mata di dalamnya adalah dia tidak tahu itu ada di sana," kata Biden pada penggalangan dana di California, sebagaimana dilansir Reuters.

"Itu sangat memalukan bagi para sang diktator. Ketika mereka tidak tahu apa yang terjadi. Itu (balon mata-mata) tidak seharusnya terbang ke lokasi dimana itu berada. (Balon) itu tertiup keluar jalur," tambah Biden.

Biden juga mengatakan China "mengalami kesulitan ekonomi yang nyata."

Xi, yang bertemu dengan Blinken pada Senin, belum secara terbuka menanggapi komentar Biden tetapi komentar itu tidak mungkin diterima dengan baik di Beijing dan dapat membahayakan upaya kedua negara untuk mengembalikan hubungan mereka ke pijakan yang lebih stabil setelah insiden balon tersebut.

Blinken dan Xi setuju dalam pertemuan mereka untuk menstabilkan persaingan sengit antara Washington dan Beijing sehingga tidak mengarah ke konflik, tetapi gagal menghasilkan terobosan apa pun selama kunjungan menteri luar negeri yang jarang ke China.

Mereka setuju untuk melanjutkan keterlibatan diplomatik dengan lebih banyak kunjungan pejabat AS dalam beberapa minggu dan bulan mendatang. Biden kemudian mengatakan pada Selasa bahwa utusan iklim AS John Kerry mungkin akan segera pergi ke China.

Biden mengatakan pada Senin bahwa menurutnya hubungan antara kedua negara berada di jalur yang benar, dan dia mengindikasikan bahwa kemajuan telah dicapai selama perjalanan Blinken.

Pada Selasa, Biden mengatakan bahwa Xi prihatin dengan apa yang disebut kelompok keamanan strategis Quad, yang meliputi Jepang, Australia, India, dan Amerika Serikat. Presiden AS mengatakan dia sebelumnya memberi tahu Xi bahwa AS tidak berusaha mengepung China dengan Quad.

"Dia menelepon saya dan mengatakan kepada saya untuk tidak melakukan itu karena itu membuatnya dalam posisi sulit," kata Biden.

Akhir pekan ini, Biden akan bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dan China diperkirakan akan menjadi topik diskusi antara kedua pemimpin tersebut.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement