Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Miliarder Inggris dan Penjelajah Prancis Termasuk di Antara Penumpang Kapal Selam Ekspedisi Titanic yang Hilang

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 21 Juni 2023 |16:45 WIB
Miliarder Inggris dan Penjelajah Prancis Termasuk di Antara Penumpang Kapal Selam Ekspedisi Titanic yang Hilang
Miliarder Inggris Hamish Harding termasuk salah satu penumpang kapal selam Titan yang hilang. (Foto: Reuters)
A
A
A

KAPAL selam yang dioperasikan perusahaan Amerika Serikat (AS) OceanGate Expedition hilang di tengah ekspedisi wisata untuk melihat bangkai kapal Titanic yang tenggelam pada 1912 di kedalaman 3.800 meter di Samudera Atlantik, lepas pantai AS. Titan hilang pada Minggu, (18/6/2023) membawa lima penumpang dalam dengan biaya USD250.000 (sekira Rp3,7 miliar) per penumpang itu.

Dilansir dari Reuters, salah seorang penumpang dalam kapal selam itu adalah Hamish Harding, (58), miliarder Inggris, pemilik Action Aviation. Harding yang tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) sempat memposting di media sosialnya tentang perjalanan untuk melihat bangkai Titanic dengan Titan, mengatakan misi itu tampaknya akan menjadi yang “pertama dan terakhir di tahun 2023”.

Pengusaha Pakistan Shahzada Dawood, (48), dan putranya Suleman telah dikonfirmasi oleh pihak keluarga berada di dalam Titan. Shahzada adalah wakil ketua salah satu konglomerat terbesar Pakistan, Engro Corporation, yang bergerak dalam investasi di bidang pupuk, manufaktur kendaraan, energi, dan teknologi digital. Shahzada adalah warga negara Inggris yang tinggal di negara itu bersama istri dan dua anaknya, salah satunya Suleman.

Dua penumpang lain adalah penjelajah Prancis Paul-Henri Nargolet, (77), yang juga direktur penelitian bawah laut di sebuah perusahaan yang memiliki hak atas bangkai kapal Titanic, dan Stockton Rush, pendiri dan CEO dari OceanGate yang mengoperasikan Titan.

Sejauh ini upaya pencarian yang dilakukan pihak berwenang AS dengan bantuan Kanada belum memberikan hasil. Diketahui, Titan memiliki persediaan oksigen untuk 96 jam, yang akan habis pada Kamis, (22/6/2023) pagi, membuat misi pencarian ini berlomba dengan waktu.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement