Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bicara untuk Pertama Kali Sejak Pemberontakan, Prigozhin: Wagner Tidak Ingin Gulingkan Pemerintah Rusia

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 27 Juni 2023 |09:05 WIB
Bicara untuk Pertama Kali Sejak Pemberontakan, Prigozhin: Wagner Tidak Ingin Gulingkan Pemerintah Rusia
Pimpinan Grup Wagner Yevgeny Prigozhin. (Foto: Reuters)
A
A
A

MOSKOW - Pemimpin tentara bayaran Wagner Rusia Yevgeny Prigozhin mengatakan pada Senin, (26/6/2023) bahwa pemberontakan singkat oleh pasukannya bukan dimaksudkan untuk menggulingkan pemerintah Rusia. Menurutnya, tujuan dari aksi itu adalah menyampaikan protes atas apa yang dia katakan sebagai tindakan perang yang tidak efektif di Ukraina.

Dalam komentar publik pertamanya sejak mengakhiri pemberontakan pada Sabtu, (24/6/2023) malam, Prigozhin mengulangi klaimnya yang sering bahwa Wagner adalah kekuatan tempur paling efektif di Rusia "dan bahkan dunia", dan bahwa hal itu mempermalukan unit-unit militer yang dikirim Moskow dalam operasi militer khusus ke Ukraina.

Dia mengatakan cara mereka merebut kota Rostov-on-Don di Rusia selatan tanpa pertumpahan darah dan mengirim konvoi bersenjata ke jarak 200 km dari Moskow telah menjadi bukti keefektifan para pejuangnya.

"Kami menunjukkan kelas master, sebagaimana seharusnya pada 24 Februari 2022. Kami tidak memiliki tujuan untuk menggulingkan rezim yang ada dan pemerintah yang terpilih secara sah," katanya dalam pesan audio berdurasi 11 menit yang dirilis di Telegram, sebagaimana dilansir Reuters.

Prigozhin memperbarui tuduhan, sejauh ini tidak didukung oleh bukti, bahwa militer Rusia telah menyerang kamp Wagner dengan rudal dan kemudian helikopter, menewaskan sekira 30 tentaranya. Dia mengatakan ini telah menjadi pemicu langsung dari apa yang disebutnya "pawai keadilan" ke Moskow.

Wagner menghentikan gerak majunya menuju Moskow pada saat ia menyadari bahwa ia harus menghadapi pasukan Rusia yang menunggu, dan bahwa darah pasti akan tertumpah, kata Prigozhin.

Prigozhin, mantan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, menekankan bahwa Wagner tidak menumpahkan setetes darah pun ke tanah selama bergerak ke Moskow, tetapi menyesali bahwa para pejuangnya harus membunuh tentara Rusia yang menyerang konvoi mereka dari helikopter.

Dia juga sekali lagi mengeluh tentang perintah militer yang harus ditandatangani oleh semua unit sukarelawan termasuk Wagner sebelum 1 Juli menempatkan diri mereka di bawah kendali Kementerian Pertahanan Rusia.

Kurang dari 2% anak buah Wagner telah mendaftar, tambah Prigozhin.

"Tujuan pawai adalah untuk menghindari kehancuran Wagner," katanya.

Dalam rekaman tersebut, Prigozhin tidak menjawab pertanyaan apa pun yang masih seputar kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko yang mengakhiri pemberontakan.

Kremlin mengatakan pada Sabtu bahwa kesepakatan itu termasuk membatalkan kasus pidana terhadap Prigozhin dan pengasingannya ke Belarusia.

Prigozhin, yang terakhir terlihat di depan umum sedang mengendarai kendaraan sport dari Rostov-on-Don pada Sabtu malam, tidak mengatakan di mana dia berada ketika dia merekam pernyataannya.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement