Hasan juga meminta saluran air dari peternakan itu ditutup sejak April. Namun, hingga sampai hari ini, saluran tersebut tak kunjung ditutup. Sehingga dia harus menutup sendiri terlebih dahulu dengan papan. Setelah beberapa hari, papan yang digunakan untuk menutup malah hilang.
Hasan kini juga lega, karena saluran air di depan sudah ditutup. Saluran air di tetangga depannya pun ikut ditutup. Selain protes ke pihak RT hingga kelurahan, Hasan juga melaporkan kejadian ini ke JAKI.
“Saya berharap, peternakan sapi tersebut berhenti beroperasi sementara sampai seluruh izin usaha dan pengelolaan limbah dapat disesuaikan dengan standar. Jika semua sudah dipenuhi, saya masalah jika peternakan tersebut sudah beroperasi kembali,” pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )