Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Sniper Musuh Incar Kepala Kopassus Denjaka dan Satbravo Paskhas

Destriana Indria Pamungkas , Jurnalis-Kamis, 06 Juli 2023 |10:20 WIB
Kisah Sniper Musuh Incar Kepala Kopassus Denjaka dan Satbravo Paskhas
Ilustrasi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA- Kisah sniper musuh incar kepala Kopassus Denjaka dan Satbravo Paskhas menarik untuk dibahas. Konflik SARA yang meletus di Ambon pada 1999 kini menjadi salah satu kisah kelam bangsa ini.

Di tengah konflik yang memakan banyak korban jiwa, terdapat sebuah kisah haru dari Kopassus Denjaka dan Satbravo Paskhas.Salah satunya prajurit TNI harus gugur karena terkenal tembakan musuh.

Hal ini tertuang pada kisah sniper musuh incar kepala Kopassus Denjaka dan Satbravo Paskhas. Hal itu berawal konflik berbau agama paling tragis meletup pada tahun 1999 silam.

Konflik dan pertikaian yang melanda masyarakat Ambon-Lease sejak Januari 1999, telah berkembang menjadi aksi kekerasan brutal merenggut ribuan jiwa. Serta menghancurkan semua tatanan kehidupan bermasyarakat.

Konflik tersebut kemudian meluas dan menjadi kerusuhan hebat antara umat Islam dan Kristen yang berujung pada banyaknya orang meregang nyawa. Kedua kubu berbeda agama ini saling serang dan bakar membakar bangunan serta sarana ibadah.

Saat itu, ABRI dianggap gagal menangani konflik dan merebak isu bahwa situasi itu sengaja dibiarkan berlanjut untuk mengalihkan isu-isu besar lainnya. Kerusuhan yang merusak tatanan kerukunan antar umat beragama di Ambon itu berlangsung cukup lama sehingga menjadi isu sensitif hingga saat ini.

Tak tinggal diam, Mabes TNI akhirnya mengirimkan pasukan elitenya yang terdiri dari Sat-81 Kopassus, Denjaka Marinir, dan Satbravo-90 Paskhas.

Para pasukan elite ini dikirimkan untuk meredam kerusuhan dan menghentikan baku tembak di wilayah konflik tersebut. Dari pengakuan Kapten Psk Yudi Bustami yang saat ini menjadi ketua kompi, ia mengatakan perlawanan yang dilakukan oleh pihak musuh dinilai dilakukan oleh orang yang terlatih. Hal ini bisa dilihat dari cara mereka menembak.

Namun saat ia bergerak dan melongokkan kepalanya untuk melihat situasi, sniper lawan dengan sigap melepaskan tembakan ke arah kepala Asrofi. Peluru berhasil memecah helm kevlar Asrofi dan menyebabkan peluru masuk ke pelipis kiri tembus pelipis kanan.

Di tengah baku tembak, Asrofi mengerang kesakitan. Sementara Yudi dengan sigap memerintahkan pasukannya untuk melakukan evakuasi. Namun, evakuasi pada situasi tersebut bukanlah hal yang mudah. Bisa jadi, prajurit yang membawa tandu Asrofi justru ditembaki oleh musuh.

Meski demikian, Yudi tak ciut nyali. Proses evakuasi tetap dilakukan dan Yudi berlari ke belakang tandu untuk menjadi tameng hidup para prajuritnya yang tengah membawa tandu untuk menuju ke kapal TNI AL di perairan Saparua.

Benar saja, Serda Asrofi pada akhirnya gugur. Yudi pun bertekat untuk membawa jenazah sang prajurit untuk dimakamkan di kampung halaman.

Demikian kisah sniper musuh incar Kepala Kopassus Denjaka dan Satbravo Paskhas.

(RIN)

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement