Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menengok Rumah Si Pitung Robin Hood Betawi

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Kamis, 06 Juli 2023 |07:02 WIB
Menengok Rumah Si Pitung Robin Hood Betawi
Rumah Si Pitung. (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

SI PITUNG merupakan tokoh yang begitu melegenda bagi warga Jakarta. Ketokohannya bukan main, dianggap sebagai ‘Robin Hood’ Betawi dari Rawa Belong.

Untuk mengenangnya, ada situs “Rumah Si Pitung” yang bisa dikunjungi. Tempatnya sedianya tidak jauh dari Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda. Letak “Rumah Si Pitung” tepatnya berada di Jalan Kampung Marunda Pulo, Cilincing, Jakarta Utara.

Saat tiba di lokasi, terpampanglah pelang nama dari kayu bertuliskan “Rumah Si Pitung”. Untuk bisa masuk ke dalam, kita diharuskan bayar karcis Rp5 ribu per orang.

 BACA JUGA:

“Ini yang katanya Rumah Si Pitung. Tapi sebenarnya ini rumah orang kaya yang dirampok Si Pitung. Haji Syaifuddin namanya, orang kaya pemilik tambak sekitar sini dulu,” ucap seorang penggiat sejarah, Beny Rusmawan beberapa waktu lalu.

Rumah tersebut berbentuk rumah panggung layaknya di Kalimantan atau Sulawesi. Sesaat setelah naik anak tangga, kita sudah akan melihat beberapa perabotan antik di serambi depan, plus sebuah manekin yang dipakaikan baju khas jawara Betawi.

Total terhitung ada enam ruangan di rumah besar ini. Selain serambi depan, ada ruang tamu, ruang tidur, ruang makan dan dapur, serta serambi belakang. Beberapa di antara perabotan itu ada yang tertulis “sumbangan (budayawan Betawi) Ridwan Saidi”, serta beberapa pihak lainnya.

Rumah panggung besar ini berdasarkan Perda DKI Jakarta Nomor 9 Tahun 1999, ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya (BCB), di bawah naungan Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta Dinas Pariwisata dan Budaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

BACA JUGA:

Jembatan Akses Rumah Si Pitung Ambles, Warga Khawatir Jadi Sepi Wisatawan 

Di salah satu ruangan rumah itu juga terdapat silsilah dan “biografi singkat” Si Pitung itu sendiri. Disebutkan bahwa Si Pitung sendiri bukan orang Marunda, melainkan asalnya dari Rawa Belong (kini Jakarta Barat).

Sejak kecil, Si Pitung belajar ngaji dan silat dari H Naipin. Penyebutan Si Pitung itu pahlawan dan suka menolong, sedianya dianggap Beny sedikit berlebihan.

“Yang dirampok Pitung itu bukan hanya orang Belanda. Lha ini buktinya rumah orang pribumi juga yang dirampok. Memang agak unik soal cerita Pitung ngerampok rumah ini, pake siasat segala. Dia kerjasama sama teman-temannya, di mana temannya yang merampok, terus Si Pitung menyamar jadi polisi Belanda saat itu,” sambung Beny.

“Dengan begitu, dia bisa menyita sementara barang-barang yang dirampok sebagai barang bukti. Nah, yang punya rumah disuruh urus ke kantor polisi di Meester Cornelis (kini Jatinegara). Tapi pas didatangi ke kantor polisi, enggak ada barang-barangnya, ternyata ditipu. Begitu salah satu caranya Pitung,” imbuhnya.

Sedikit kisah lagi tentang ketokohan Si Pitung yang dijadikan ikon. Saat Gubernur DKI Jakarta masih dijabat Ali Sadikin, Pemprov sempat kesulitan mencari figur asli Betawi yang dikenal semua orang.

“Dulu zamannya Ali Sadikin, Pemprov cari ikon Betawi. Dari beberapa kisah tokoh Betawi, ternyata banyak yang sebenarnya tokoh fiktif. Nah, waktu itu cuma ketemu tokoh Si Pitung yang memang tokoh nyata. Makanya dijadikanlah Si Pitung ikon Betawi,” ucapnya.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement