JERMAN – Ratusan polisi Jerman menggunakan pentungan dan semprotan merica untuk membubarkan massa yang menargetkan festival budaya Eritrea di pusat kota Giessen.
Para pengunjuk rasa marah karena festival tetap berlangsung di Giessen, menyebutnya sebagai latihan propaganda oleh rezim otoriter Eritrea.
Sebuah pernyataan polisi mengatakan bentrokan terjadi selama berjam-jam pada Sabtu (8/7/2023) yang menyebabkan 26 petugas polisi terluka.
Dikutip BBC, polisi menangkap hampir 100 orang dan harus menghentikan lalu lintas di pusat kota.
Pernyataan polisi mengatakan pengunjuk rasa melemparkan botol dan batu ke arah polisi, merusak beberapa kendaraan dan merobohkan pagar di sekitar tempat festival.
Pernyataan itu juga mengatakan pengunjuk rasa melempar batu ke bus yang membawa peserta festival.
Video di Twitter tampaknya menunjukkan kerumunan pengunjuk rasa terlibat dalam pertempuran dengan polisi di kota.