KAIRO - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan Sudan berada di ambang perang saudara skala penuh ketika bentrokan sengit antara para jenderal yang bersaing terus berlanjut pada Minggu (9/7/2023) di ibu kota Khartoum.
Menurut Farhan Haq, Wakil Juru Bicara Sekjen PBB, Guterres memperingatkan pada Sabtu (8/7/2023) malam bahwa perang antara militer Sudan dan pasukan paramiliter yang kuat kemungkinan akan mengguncang seluruh kawasan,
Seperti diketahui, Sudan mengalami bentrokan dan kerusuhan setelah berbulan-bulan ketegangan antara panglima militer Jenderal Abdel-Fattah Burhan dan saingannya, Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo, komandan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF). Bentrokan itu kemudian meledak menjadi pertempuran terbuka pada pertengahan April lalu.
Dalam pernyataannya, Guterres juga mengutuk serangan udara pada Sabtu (8/7/2023) yang menurut otoritas kesehatan menewaskan sedikitnya 22 orang di Omdurman, sebuah kota tepat di seberang Sungai Nil dari Khartoum. Serangan itu adalah salah satu yang paling mematikan dalam konflik sejauh ini.
RSF menyalahkan militer atas serangan di Omdurman. Militer membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu (9/7/2023) bahwa angkatan udaranya tidak melakukan serangan udara apapun di kota tersebut pada Sabtu (8/7/2023).
Haq dalam sebuah pernyataan mengatakan Guterres juga mengecam kekerasan berskala besar dan korban jiwa di wilayah barat Darfur, yang telah mengalami beberapa pertempuran terburuk dalam konflik yang sedang berlangsung.