Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Titik Panas di Tepi Barat, Ini Sejarah Kamp Jenin dan Alasan Israel Menyerangnya

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 12 Juli 2023 |13:06 WIB
Titik Panas di Tepi Barat, Ini Sejarah Kamp Jenin dan Alasan Israel Menyerangnya
Jalanan yang rusak terlihat di Kamp Jenin pasca penarikan pasukan Israel di Jenin, Tepi Barat, 5 Juli 2023. (Foto: Reuters)
A
A
A

TEPI BARAT – Militer Israel menarik pasukannya dari Jenin setelah operasi militer besar-besaran di kota Tepi Barat yang diduduki itu pada awal bulan ini. Operasi militer yang berlangsung selama dua hari itu menewaskan 12 warga Palestina, termasuk warga sipil, dan seorang tentara Israel.

Jenin, yang berada di Tepi Barat, sebelah Sungai Yordan, telah menjadi titik panas kekerasan antara Israel dan Palestina, terutama dalam beberapa bulan terakhir. Konflik kerap pecah di Kamp Jenin, yang dibangun pada 1953 bagi warga Palestina yang tergusur akibat perang Arab-Israel dari 1948 sampai 1949.

Menurut data Badan Bantuan dan Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA), kamp Jenin dihuni 14.000 orang yang tinggal di area yang luasnya kurang dari setengah kilometer persegi. Kamp itu merupakan satu dari 19 kamp pengungsi lain di Tepi Barat, yang menampung 200.000 orang.

UNRWA mengatakan kamp Jenin memiliki angka kemiskinan dan pengangguran tinggi, terutama di kalangan orang muda.

Dilansir dari BBC, Kamp Jenin menjadi titik fokus konflik selama Intifada Palestina kedua yang terjadi antara 2000 hingga 2005.

IDF menduduki kamp tersebut pada 2002 setelah bertempur selama 10 hari, yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Jenin. Pertempuran itu menewaskan kurang lebih 52 tentara Palestina dan warga sipil, serta 23 tentara Israel.

Lebih dari 400 rumah hancur dan lebih dari seperempat dari populasi kehilangan tempat tinggal.

Hingga saat ini, Jenin masih menjadi salah satu pusat perlawanan Palestina terhadap Israel. Kamp Jenin berisi kumpulan petempur dari pelbagai kelompok militan Palestina, termasuk Hamas, dan Brigade Jihad Islam Palestina, al-Quds.

Setidaknya ada 420 pasukan bersenjata di dalam kamp, menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Operasi militer terbaru Israel dinilai sebagai salah satu operasi militer terbesar yang pernah dijalankan Zionis di Tepi Barat dalam beberapa tahun terakhir.

Ratusan pasukan, didukung oleh drone tempur dan buldoser lapis baja turut ikut serta dalam apa yang disebut pemerintah Israel sebagai “upaya melawan terorisme yang ekstensif”.

Mereka mengklaim sedang berupaya agar Jenin tidak lagi menjadi “tempat berlindung bagi teroris”.

Namun, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan operasi itu merupakan "upaya terbaru untuk menghancurkan kamp dan menggusur warganya”.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement