"Setelah ditelusuri ternyata jumlahnya tidak sedikit tapi mencapai lebih dari 500 orang yang dapat tagihan dari PNM (Pembiayaan Nasional Madani). Awalnya memang heran kenapa bisa begitu, hingga akhirnya kami menduga data pribadi warga ada yang menyalahgunakan," paparnya.
Wawan Gunawan mengaku pihaknya telah mengklarifikasi masalah yang dihadapi ratusan warganya itu pada pihak PNM.
"Benar saja, dari keterangan PNM, data pribadi berupa foto kopi KTP warga ternyata telah digunakan seseorang untuk mengajukan pinjaman. Sebetulnya kami menyesalkan kenapa masalah ini bisa terjadi, kenapa lembaga pembiayaan begitu saja percaya tanpa memeriksa dan mengklarifikasi dengan pemilik KTP," ungkapnya.
(Angkasa Yudhistira)