"Keraton Solo awalnya menyiapkan 6 kebo bule, namun karena ada 1 ekor yang melahirkan sehingga yang menjadi cucuk lampah hanya 5 ekor. Sedangkan untuk pusaka ada 7," beber Dani.
Adapun rute kirab yakni sejauh 7 kilometer dimulai dari Karaton Kasunanan - Jl. Supit Urang - JI. Alun-alun Utara - Jl. Pakoe Boewono - Jl Jend. Sudirman Jl. Mayor Kusmanto - Jl. Kapten Mulyadi - JI. Veteran - Jl. Yos Sudarso - Jl. Slamet Riyadi – Jl.Pakoe Boewono - Jl. Supit Urang dan Kraton Kasunanan.
"Kalau peserta kirab ini sebetulnya berjalan di sepertiga malam, mengheningkan diri, mengoreksi kesalahan di masa lalu, janji tidak mengulangi lagi, harapannya tahun depan lebih baik dari tahun sebelumnya," jelasnya.
Selama kirab malam 1 Suro berlangsung sejumlah abdi berdoa di beberapa kawasan Masjid Agung dan kawasan Bandengan Keraton Solo.
"Ketika iringan kirab berangkat ada yang melaksanakan ritual atau doa di kawasan Bandengan Keraton dan masjid Agung. ada yang salat hajat, salat malam intinya. Malam ini semua beroda ada yang berdoa sambil kirab, ada yang di masjid atau Bandengan," tutupnya.
(Khafid Mardiyansyah)