The 1975 pada Minggu akan pentas di sebuah festival di Jakarta, di mana acara LGBT baru-baru ini dibatalkan di tengah ancaman keamanan. Penampilan The 1975 di Jakarta juga telah dibatalkan.
Penyelenggara festival Jakarta tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang apakah band tersebut akan tampil.
Keributan itu terjadi pada saat yang sensitif secara politik di Malaysia multi-etnis di mana pemerintah koalisi progresif Perdana Menteri Anwar Ibrahim akan menghadapi ujian besar pertama dukungan publik pada Agustus, ketika enam negara bagian mengadakan pemilihan.
Aliansi partai-partai oposisi, yang sebagian besar mewakili komunitas mayoritas etnis Melayu, menuduh pemerintah tidak berbuat cukup untuk melindungi hak-hak umat Islam.
Perdana menteri mengatakan pemerintahnya akan menjunjung tinggi prinsip-prinsip Islam dan tidak akan mengakui hak-hak LGBT.
(Rahman Asmardika)