Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hadir di Pemakaman Bocah 8 Tahun yang Diculik pada Setengah Abad Lalu, Pendeta Ini Ternyata Didakwa Jadi Pembunuhnya

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 26 Juli 2023 |11:48 WIB
Hadir di Pemakaman Bocah 8 Tahun yang Diculik pada Setengah Abad Lalu, Pendeta Ini Ternyata Didakwa Jadi Pembunuhnya
Pendeta didakwa membunuh bocah 8 tahun yang diculik pada setengah abad lalu (Foto: Kantor Pengacara Distrik Delaware County)
A
A
A

PHILADELPHIA - Seorang pensiunan pendeta gereja di Amerika Serikat (AS) yang memimpin pemakaman seorang gadis berusia delapan tahun yang diculik hampir setengah abad yang lalu, ternyata telah didakwa atas pembunuhannya.

Seperti diketahui, gadis bernama Gretchen Harrington hilang di pinggiran kota Marple Township di Philadelphia pada pagi hari tanggal 15 Agustus 1975 saat menghadiri perkemahan Alkitab musim panas.

Awal tahun ini, seorang wanita anonim mengatakan kepada penyelidik bahwa dia yakin ayah sahabatnya adalah pelakunya.

Sang pendeta, David Zandstra, 83, sekarang didakwa dengan pembunuhan dan penculikan anak di bawah umur.

"Dia adalah mimpi terburuk setiap orang tua," kata Jaksa Distrik Delaware County Jack Stollsteimer kepada wartawan, pada Senin (24/7/2023), dikutip BBC.

"Dia membunuh gadis malang berusia delapan tahun yang dia kenal dan yang mempercayainya. Dan kemudian, dia bertindak seolah-olah dia adalah teman keluarga, tidak hanya selama penguburannya dan periode setelah itu, tetapi selama bertahun-tahun,” lanjutnya.

Ketertarikan pada kasus ini ‘dihidupkan’ kembali sebagian oleh sebuah buku yang diterbitkan tahun lalu, berjudul ‘Marple's Gretchen Harrington Tragedy: Kidnapping, Murder and Innocence Lost in Suburban Philadelphia’.

Kala itu, pada 1975, Zandstra menjadi pendeta di Gereja Reformasi Kristen Trinitas. Kemah Alkitab diadakan di lokasinya setiap pagi dan dia kemudian akan membawa anak-anak ke gereja kedua.

Tapi Gretchen tidak pernah muncul di Reformed Presbyterian Church, dan Zandstra sendirilah yang melaporkan kepergiannya ke polisi pagi itu.

Jenazahnya ditemukan di daerah berhutan terdekat hampir dua bulan kemudian.

Seorang sumber mengatakan kepada CBS News, mitra BBC AS, tersangka adalah teman keluarga Harringtons, membantu mencarinya dan bahkan memimpin pemakaman anak itu.

Penyelidik mengatakan Zandstra telah mengundang Gretchen ke mobilnya. Itu adalah terakhir kalinya mendiang ayahnya melihatnya setelah dia pamit keluar dari rumah.

Seorang saksi yang diwawancarai segera setelah itu melaporkan melihat gadis itu berbicara kepada pengemudi kendaraan yang mirip dengan station wagon Rambler hijau milik Zandstra.

Namun saat diwawancarai polisi saat itu, pendeta tersebut membantah telah melihat Gretchen hari itu.

Pada Januari tahun ini, para penyelidik berbicara dengan sahabat putri Zandstra.

Dia memberi tahu mereka bahwa dia sering menginap di rumah mereka. Lalu pada usia 10 tahun, suatu kali dia terbangun dan merasa jika pendeta telah meraba-rabanya.

Wanita itu juga menunjukkan kepada polisi mengenai buku harian pada 1975.

"Saya pikir dia mungkin orang yang menculik Gretchen. Saya pikir itu adalah Tuan Z,” tulis buku itu.

Zandstra pindah beberapa kali, tinggal di California dan Texas sebelum penangkapannya minggu lalu di Georgia oleh Polisi Negara Bagian Pennsylvania, di mana polisi mengatakan dia mengakui kejahatan tersebut.

Tersangka ditahan di penjara lokal dan akan diekstradisi ke Pennsylvania.

Joanna Falcone Sullivan, yang menulis ‘Marple's Gretchen Harrington Tragedy’, mengatakan kepada BBC bahwa dia yakin bukunya dengan rekan penulis Mike Mathis membantu memunculkan petunjuk baru.

Penulis mengatakan bahwa mereka mewawancarai Zandstra untuk buku tersebut dan dia terdengar seperti dia tidak mengingat semua yang terjadi pagi itu. Tapi istrinya mengingat jauh lebih baik.

"Cerita itu telah mempengaruhi masyarakat begitu banyak,” terang Sullivan.

"Kisah kejahatan ini masih muncul di grup lingkungan Facebook,” lanjutnya.

Polisi negara bagian yang menerima pengakuan bahwa Zandstra melakukan kejahatannya mengatakan pada Senin (24/7/2023) bahwa tersangka tampak lega.

"Saya tidak tahu apakah dia menyesal atas apa yang dia lakukan, tapi ini pasti beban di pundaknya," kata Eugene Tray.

Dalam sebuah pernyataan, keluarga Harrington mengatakan penangkapan itu terasa seperti "selangkah lebih dekat ke keadilan".

"Jika Anda bertemu Gretchen, Anda langsung menjadi temannya. Dia memancarkan kebaikan kepada semua orang dan manis serta lembut," tulis mereka.

"Bahkan sekarang, ketika orang-orang berbagi kenangan mereka tentang dia, hal pertama yang mereka bicarakan adalah betapa menakjubkannya dia dan masih di usia delapan tahun, dia memiliki pengaruh seumur hidup pada orang-orang di sekitarnya,” urainya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement