Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menteri Italia Sebut Keputusan untuk Gabung dengan Skema Unggulan Infrastruktur China Sangat Jahat

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 31 Juli 2023 |16:49 WIB
Menteri Italia Sebut Keputusan untuk Gabung dengan Skema Unggulan Infrastruktur China Sangat Jahat
Menteri Italia sebut keputusan gabung dengan infrastruktur China sangat jahat (Foto: Reuters)
A
A
A

ITALIA - Menteri pertahanan Italia menyebut keputusan negaranya untuk bergabung dengan skema infrastruktur unggulan China sebagai hal yang "jahat", karena pemerintah saat ini sedang mempertimbangkan apakah akan dilanjutkan sebagai bagian dari skema tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Corriere della Sera yang diterbitkan pada Minggu (30/7/2023), Guido Crosetto mengatakan bahwa Belt and Road Initiative (BRI) – yang ditandatangani Italia di bawah pemerintahan sebelumnya – tidak berbuat banyak untuk membantu ekspor negara tersebut.

Crosetto memberi tahu Corriere della Sera “pilihan untuk bergabung dengan Jalur Sutra adalah tindakan improvisasi dan jahat, yang dibuat oleh pemerintah Giuseppe Conte, yang menyebabkan hasil negatif ganda.

“Kami telah mengekspor banyak jeruk ke China, ekspor mereka ke Italia tiga kali lipat dalam tiga tahun. Hal yang paling konyol saat itu adalah Paris, tanpa menandatangani perjanjian apa pun, pada masa itu menjual pesawat ke Beijing seharga puluhan miliar,” terangnya.

Dia mengatakan pertanyaannya sekarang, adalah bagaimana Italia dapat menarik diri dari BRI tanpa merusak hubungan dengan Beijing. Dia menggambarkan Beijing sebagai “pesaing, tetapi juga mitra.”

BRI – nama yang diciptakan oleh Xi Jinping China pada 2013 – adalah program investasi infrastruktur global Beijing. Itu didirikan untuk membangun kembali Jalur Sutra China, menghubungkan Asia dengan Afrika dan Eropa dengan tujuan meningkatkan perdagangan dan pertumbuhan ekonomi.

Inisiatif ini telah menghasilkan miliaran dolar yang dituangkan ke dalam proyek infrastruktur setiap tahun – pengaspalan jalan raya dari Papua Nugini ke Kenya, membangun pelabuhan dari Sri Lanka ke Afrika Barat, dan menyediakan infrastruktur listrik dan telekomunikasi untuk orang-orang dari Amerika Latin hingga Asia Tenggara.

Kritikus melihat BRI sebagai cara China untuk menyebarkan pengaruhnya ke seluruh dunia.

Seperti diketahui, Italia pada 2019 menjadi satu-satunya negara Barat besar dan satu-satunya negara dari kelompok ekonomi maju G7 yang bergabung dengan BRI,

Keanggotaan Italia di BRI berakhir pada 2024. Awal tahun ini, Perdana Menteri (PM) Giorgia Meloni mengatakan bahwa dimungkinkan untuk memiliki "hubungan baik" dengan China di luar skema tersebut.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement