 
                
PESHAWAR - Korban tewas akibat bom bunuh diri di Pakistan yang menargetkan rapat umum politik kelompok agama garis keras naik bertambah jadi 56 orang.
Wakil komisaris kawasan tersebut Anwar-ul-Haq, mengatakan korban tewas akibat serangan pada Minggu (30/7/2023) di distrik Najaur di perbatasan dengan Afghanistan kemungkinan bertambah.
Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pertemuan partai Jamiat Ulema Islam-Fazl (JUI-F).
JUI-F dikenal memiliki hubungan dengan ekstremis garis keras, namun mengecam milisi yang berusaha menggulingkan pemerintah.
Partai tersebut bersekutu dengan koalisi berkuasa Perdana Menteri (PM) Shehbaz Sharif yang sedang mempersiapkan pemilu yang harus diselenggarakan pada November mendatang.
Sharif mengecam ledakan yang terjadi setelah beberapa bulan ketegangan politik dan krisis ekonomi, menyebutnya serangan terhadap proses demokratik.
Kantor berita milik ISIS, Amaq, menyebutkan bahwa demokrasi memusuhi Islam.
"Serangan terjadi dalam konteks alami dari perang saat ini yang dikobarkan ISIS terhadap 'demokrasi' sebagai rezim yang memusuhi Islam yang sesungguhnya dan tak sesuai dengan hukum Tuhan," dikutip Antara.
(Susi Susanti)