JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) yang juga Bacapres Partai Perindo Ganjar Pranowo menjelaskan tentang pentingnya pembinaan organisasi kemasyarakatan dalam menjaga stabilitas keamanan wilayah bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Hal tersebut disampaikan Ganjar Pranowo saat menjadi keynote speaker dalam webminar bertajuk 'Pemantapan Koordinasi Tim Terpadu Pengawasan Organisasi Kemasyarakatan Dalam Menjaga Stabilitas Sosial Politik, Keamanan, Ketenteraman dan Ketertiban Umum' pada Selasa (1/8/2033), yang diadakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Hari ini komplit Forkopimda di tingkat Provinsi Kabupaten Kota, ada KPU, Bawaslu, TNI, Polri yang hari ini hadir. Temanya begitu menarik dan penting, kita harus berkoordinasi untuk melakukan penetrasi agar situasi menjadi aman dan nyaman," ujar Ganjar Pranowo.
Ia menyebutkan bagi pihaknya yang ada di daerah koordinasi yang baik sangat dibutuhkan, kalau tidak koordinasi solid antar Forkopimda maka akan muncul situasi tidak nyaman.
"Kunci penguatan demokrasi itu ada partai politik yang sehat, pengalaman di Jawa Tengah kita ajak diskusi menjadi narasumber bagaimana kita saling menjaga. NGO, Ormas, perguruan tinggi kritis dan berdaya. Pers yang mencerdaskan ada mainstream dan media sosial, sekarang citizen jurnalis sehingga menjadi ramai hangat menuju panas," kata Ganjar Pranowo.
Ganjar menyebutkan pentingnya peran pemerintah daerah dalam memberdayakan organisasi kemasyarakatan yang ada.
"UU Nomor 16 Tahun 2017 tentang Ormas, dalam pengalaman di Jawa Tengah kita menerjemahkan melalui Perda Nomor 3 Tahun 2022 tentang Pemberdayaan Ormas. Ini mulai mereka mendaftar, melapor, pemberdayaan, terkadang juga kita di demo. Tapi kita ajak ngobrol saja, sehingga seluruh energi yang ada kita bawa ke ruang dingin," ungkap Ganjar Pranowo.
Ketika ada demonstrasi yang dilakukan organisasi kemasyarakatan, Ganjar Pranowo mengaku selalu berupaya agar energi negatif yang berpotensi terjadi untuk diubah menjadi energi positif.
"Sehingga kamu demo apa, ada kepentingan yang ingin dibawa, untuk itu perlu ada pemberdayaan, potensi negatif kita ubah menjadi positif," kata dia.