“Proses demokrasi Inggris tersebar secara signifikan dan aspek-aspek utamanya tetap didasarkan pada dokumentasi dan penghitungan kertas,” terangnya.
“Ini berarti akan sangat sulit menggunakan serangan dunia maya untuk memengaruhi prosesnya,” lanjutnya.
Namun, seorang pejabat senior keamanan dunia maya barat membuat sketsa "skenario mimpi buruk" di mana peretas merusak versi daftar pemilih yang dapat mereka akses.
“Bagaimana jika ada perselisihan antara gulungan yang dipegang oleh badan yang berbeda? Memang benar kami tidak memiliki pemungutan suara elektronik, tetapi ada cara untuk menyebabkan kekacauan dan kurangnya kepercayaan,” ujarnya.
Pemilu Inggris dikelola oleh otoritas lokal tetapi komisi tersebut mengatakan bahwa pihaknya telah menyimpan "salinan referensi" dari daftar pemilih untuk tujuan penelitian dan untuk memungkinkan pemeriksaan izin atas sumbangan politik.
Pengawas mengatakan peretas juga memiliki akses ke sistem email komisi dan "sistem kontrol".
Ini berarti alamat email dan nomor telepon orang yang berhubungan dengan komisi mungkin telah diambil.