Utusan dari presiden Nigeria dan Ketua ECOWAS, Bola Tinubu bertemu pimpinan kudeta di ibu kota Niamey pada Rabu (8/8/2023) untuk memberikan secercah harapan untuk terjadinya dialog setelah misi-misi sebelumnya ditolak.
Sejak perebutan kekuasaan pada 26 Juli lalu yang mengejutkan kawasan, junta pemberontak telah menolak tawaran diplomatik dan mengabaikan tenggat waktu 6 Agustus dari Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) untuk mengembalikan posisi Presiden yang digulingkan, Mohamed Bazoum.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyuarakan kekhawatiran mengenai Bazoum dan keluarganya setelah partainya melaporkan bahwa mereka ditawan di kediaman kepresidenan tanpa listrik dan air mengalir, serta dibiarkan tanpa makanan segar selama berhari-hari.
"Sekretaris Jenderal PBB.. sekali lagi meminta agar Bazoum segera dilepaskan tanpa syarat dan dikembalikan sebagai kepala negara," kata juru bicara PBB pada Rabu (9/8/2023).
Berbagai eskalasi akan semakin mengguncang kawasan Sahel di Afrika Barat, salah satu kawasan termiskin di dunia, di mana pemberontakan Islamis telah menelantarkan jutaan orang dan memicu krisis kelaparan.
Kudeta itu dipicu oleh politik internal namun telah berkembang menjadi masalah bagi dunia internasional, di mana ECOWAS, PBB dan negara-negara Barat mendesak junta untuk menyerah sementara pemerintahan militer negara tetangga Mali dan Burkina Faso telah bersumpah untuk membela junta tersebut.
(Susi Susanti)