Seperti pada 2026 dalam edisi Majalah Nahdlatul Ulama AULA, dilansir dari NU Online, Mbah Maimoen mengatakan, jika hanya Islam, tidak akan mampu mempersatukan perbedaan di Indonesia. Nasional harus disinergikan dengan keislaman sehingga beda tapi sama, sama tapi beda.
Mbah Maimoen menegaskan bahwa dalam perbedaan ada titik-titik kebersamaan. “Pertama menjaga jiwa. Jiwa itu ruh yang menjadi kehidupan. Semua agama melarang menzalimi orang lain, apalagi membunuh,” ujarnya.
(Widi Agustian)