Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Salah Ketik Surat Penolakan Demo Bernada Rasis, Polresta Sorong Kota Minta Maaf

Chanry Andrew S , Jurnalis-Kamis, 10 Agustus 2023 |10:01 WIB
Salah Ketik Surat Penolakan Demo Bernada Rasis, Polresta Sorong Kota Minta Maaf
Demonstrasi di Papua
A
A
A

Lebih lanjut AKBP Mathias Krey juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi atas hal tersebut. Wakapolresta dengan tegas mengatakan akan menindak tegas oknum-oknum masyarakat yang dengan sengaja memprovokasi keadaan yang menimbulkan adanya gangguan Kamtibmas di wilayah Kota Sorong.

"Kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi atas masalah ini. Kepada pihak-pihak yang coba-coba memprovokasi dan menunggangi keadaan kami akan melakukan tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku,tegas AKBP Mathias Krey.

Sementara itu Kasat Intelkam Polresta Sorong Kota Kompol Julfian Sihombing mengatakan, isi surat pemberitahuan tidak diberikannya ijin aksi demo tersebut tidak disengaja dan murni karena salah pengetikan.

Meskipun tidak ada unsur kesengajaan, tetapi Kompol Julfian Sihombing mengaku salah dan siap bertanggung jawab.

"Dengan adanya kesalahan ini saya minta maaf sebesar-besarnya kepada saudara-saudara saya," ungkapnya.

Kompol Julfian Sihombing mengaku, tidak ada sedikitpun niat untuk bersikap rasis. Ia siap bertanggung jawab atas apapun tindakan pimpinan Polri atas kesalahan pengetikan isi surat tersebut.

 BACA JUGA:

"Sama sekali tidak ada niat sedikit untuk bersikap rasis kepada saudara saya, sekali lagi saya minta maaf," jelasnya.

Sebelumnya sejumlah peserta aksi demonstrasi dari Aliansi Selamatkan Tanah Papua dan Manusia Papua memprotes adanya surat pemberitahuan penolakan aksi demonstrasi yang berisi kata-kata tidak pantas dan diduga rasis.

Demonstran sempat membentangkan isi surat tersebut dalam aksi demonstrasi di halaman Kantor Gubernur Papua Barat Daya. Pasalnya surat nomor B/14/VIII/2023/Sat Intelkam yang ditandatangani Kasat Intelkam Polresta Sorong Kota Kompol Julfian Sihombing perihal jawaban atas surat pemberitahuan tidak diterbitkannya ijin demostrasi terdapat kata yang diduga mengandung unsur bahasa rasisme.

Pada poin g dalam surat itu tertulis surat dari aliansi selamatkan tanah adat dan 'manusia purba' yang seharusnya 'manusia Papua'.

Walaupun aksi demonstrasi tersebut tidak diberikan ijin oleh pihak Kepolisian namun aksi demonstrasi menentang masalah pembalakan liar di wilayah Papua Barat Daya tetap berlangsung.

(Furqon Al Fauzi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement