KABUL – Banyak wanita yang melarikan diri dari Afghanistan demi bisa melanjutkan sekolahnya.
Salah satunya adalah Nina, 19. Nina adalah salah satu dari ratusan perempuan Afghanistan yang menerima tawaran pendidikan di luar negeri, meski tahu mereka mungkin tidak akan pernah bisa kembali ke rumah. Dia mengambil kuliah di Bangladesh.
Seperti diketahui, sejak Taliban menguasai Afghanistan dua tahun lalu, yakni pada Agustus 2021, kehidupan wanita di negara itu berubah drastis.
Mereka kehilangan hak mereka untuk dididik melewati usia 12 tahun, hak mereka untuk mengenakan apa yang mereka inginkan atau bepergian sendiri lebih dari 72 km.
Nina termasuk yang ditawari jalan keluar. Yakni pendidikan melalui program yang diselenggarakan Asian University for Women (AUW).
Segera setelah Taliban berkuasa, AUW mulai menerima permintaan bantuan dari mahasiswi mereka. Saat pasukan barat meninggalkan negara itu, mereka berhasil mengevakuasi 148 wanita dari Kabul saat mahasiswa AUW menyebarkan berita. Tujuh gerbong melakukan perjalanan berbahaya ke bandara kota sebanyak tiga kali.
Para wanita itu berada di area keberangkatan ketika sebuah bom bunuh diri merobek kerumunan di luar salah satu gerbang bandara pada 26 Agustus lalu, menewaskan lebih dari 150 orang.
Pendirinya, Kamal Ahmad, mengatakan dia tahu dia harus mengeluarkan mereka.