Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Nenek Paiat, Pejuang Wanita Pencuri Senjata Belanda Kini Terbaring Renta

Mukhtar Bagus , Jurnalis-Jum'at, 18 Agustus 2023 |11:15 WIB
Kisah Nenek Paiat, Pejuang Wanita Pencuri Senjata Belanda Kini Terbaring Renta
Nenek Paiat yang dulunya pejuang kini terbaring renta di rumahnya. (Foto: Mukhtar Bagus)
A
A
A

JOMBANG - Meski masa mudanya dihabiskan untuk berjuang, namun banyak dari para pejuang yang ternyata hidup sederhana di masa tuanya. Di Jombang, Jawa Timur, seorang nenek mantan pejuang era penjajahan Belanda kini hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur. Di usianya yang sudah renta, sang wanita mantan pejuang itu kini harus hidup dalam gelap karena matanya sudah tidak lagi melihat.

Pejuang itu bernama Paiat (95) warga Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Di masa mudanya, Nenek Paiat bukanlah wanita biasa. Ia merupakan salah satu dari sekian banyak pejuang yang dulu ikut mempertaruhkan nyawanya melawan penjajah Belanda.

Bahkan tak hanya Paiat saja, suaminya yang bernama Saroni dulu juga merupakan pejuang yang ikut bergerilya dan bertempur langsung melawan penjajah Belanda, Jepang dan Inggris. Namun sayangnya setelah Indonesia merdeka, baik Kakek Saroni maupun Nenek Paiat tidak mendapat apapun dari negara.

Baru pada tahun 1990-an, Kakek Saroni bertemu temannya sesama pejuang sehingga namanya didaftarkan ke TNI dan mendapat SK pensiun dengan pangkat terakhir Kopda (Kopral dua).

Setelah Kakek Saroni meninggal dunia, Nenek Paiat kini hanya tinggal bersama dua anak dan cucunya. Tubuhnya sudah renta dan matanya sudah tidak bisa melihat.

Semasa mudanya, Nenek Paiat merupakan wanita yang pandai memasak sehingga dipekerjakan sebagai koki oleh Belanda. Namun, meski bekerja pada Belanda, Nenek Paiat tidak pernah lupa pada jati dirinya sebagai pejuang.

Setiap pagi saat mendapat tugas untuk belanja di pasar, Nenek Paiat rutin mencuri senjata api milik pasukan Belanda dan dimasukkan ke dalam keranjang belanjaannya. Di pasar, dia menjumpai gerilyawan dan rutin menyerahkan senjata-senjata hasil curiannya tersebut.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement