Buah dari pekerjaannya yang sangat berbahaya itulah, banyak gerilyawan yang kemudian memiliki senjata api untuk dipakai menyerang Belanda.
Bertepatan dengan peringatan HUT Ke-78 RI, perangkat Desa Kepatihan beramai-ramai mengunjungi Nenek Paiat. Mereka memberikan sejumlah bantuan kepada Nenek Paiat dan keluarganya.
Para perangkat desa itu merasa terharu dan bangga karena pelaku sejarah perjuangan merebut kemerdekaan yang sangat bersejarah itu ternyata masih ada di desa mereka.
“Kami berjanji untuk membantu kebutuhan apapun yang diperlukan untuk Nenek Paiat,” ucap Kades Kepatihan, Erwin Pribadi, Kamis (17/8/2023).
(Qur'anul Hidayat)