MOSKOW - Lebih dari 70 orang keracunan makanan setelah makan shawarma di Kota Vladimir, Rusia, menurut Rospotrebnadzor, badan pengatur federal untuk pengawasan perlindungan hak konsumen dan kesejahteraan manusia.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Sabtu, (19/8/2023) agensi tersebut mengkonfirmasi bahwa hanya dalam dua hari, dua puluh orang lagi mencari bantuan medis untuk penyakit yang "terkait dengan konsumsi shawarma", sehingga jumlah total yang terkena dampak menjadi 76, termasuk 19 anak.
Sebanyak 34 korban, termasuk 11 anak, memerlukan rawat inap, sementara 42 sisanya sedang menjalani pemulihan di rumah. Para dokter menilai kondisi pasien sedang. Pengawas mengatakan keracunan itu kemungkinan disebabkan oleh Salmonella Enteritidis, yang ditemukan dalam tes pasien.
Para korban membeli shawarma di lima lokasi makanan cepat saji berbeda di Vladimir, antara 15 dan 17 Agustus, menurut Rospotrebnadzor, sebagaimana dilansir RT. Inspeksi yang mengikuti keracunan makanan massal, mengungkapkan “pelanggaran berat terhadap norma dan aturan sanitasi” yang mengarah pada larangan sementara terhadap perusahaan yang diinspeksi.