Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sekuriti PA Bukittinggi Tewas Usai Melerai Pertengkaran Suami-Istri

Wahyu Sikumbang , Jurnalis-Rabu, 30 Agustus 2023 |01:31 WIB
    Sekuriti PA Bukittinggi Tewas Usai Melerai Pertengkaran Suami-Istri
Illustrasi (foto: dok freepik)
A
A
A

BUKITTINGGI - Sekuriti Pengadilan Agama Klas IB Bukittinggi, Sumatera Barat, tewas usai melerai pertengkaran pasangan suami-istri di kantor tempatnya bekerja, Rabu (29/8/2023).

Sekuriti PA Bukittinggi, Ilham (32), saksi mata kejadian, menyebutkan, kejadian berawal saat korban sekuriti bernama Rahman (49) itu, melerai pertengkaran pasangan suami-istri yang sedang mediasi.

"Tadi kan ada yang sedang mediasi, mereka bertengkar kami pisahkan. Saat melerai pertengkaran itu korban memeluk pihak pria dari belakang, korban pun sempat didorong oleh pihak perempuan," kata Ilham.

Menurut Ilham, setelah melerai pertengkaran itu korban keluar ruangan dan tiba-tiba pingsan, tidak sadarkan diri.

Sementara, Wakil Ketua Pengadilan Agama Klas IB Bukittinggi, Firdaus, menyebutkan, korban yang pingsan dibawa ke mushola di belakang pos sekuriti.

Korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Bukittinggi, namun nyawa korban tak terselamatkan, diduga menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Tadinya ada proses mediasi antara pihak yang berperkara, kemudian ada keributan lalu sekuriti kita melerai kejadian tersebut. Setelah pertengkaran itu reda, pak Rahman sekuriti kita kembali ke pos satpam namun terjatuh dan diselamatkan oleh sekuriti yang lain," Firdaus menambahkan.

Menurut Firdaus, korban yang pingsan dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan almarhum.

Usai melerai pertengkaran tersebut, korban diduga terkena serangan jantung hingga pingsan dan meninggal dunia di rumah sakit.

"Barusan baru diperiksa ahli forensik dari rumah sakit Achmad Mochtar dan dari hasil pemeriksaan itu disimpulkan bahwa memang almarhum terindikasi ada gejala sakit jantung," kata Firdaus.

Kapolsek Kota Bukittinggi, Kompol Zamzami, menyebutkan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian dan memeriksa rekaman CCTV untuk melihat kronologis kejadian.

"Dari hasil visum oleh buk Ros dokter forensik RSAM tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Korban meninggal dunia diduga terkena serangan jantung," ungkap Kompol Zamzami.

Korban meninggalkan istri yang bekerja sebagai salah seorang pegawai RSUD Bukittinggi bagian Labor, serta meniggalkan tiga putra yang masih duduk di bangku sekolah SD, SMP dan SMA.

Sementara, usai divisum di rumah sakit, jenazah korban dibawa ke kampung halamannya di Batusangkar, kabupaten Tanah Datar, untuk dimakamkan oleh pihak keluarga.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement