Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kudeta Gabon, Jenderal Brice Oligui Nguema Ditunjuk Jadi Presiden Transisi

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 31 Agustus 2023 |09:14 WIB
Kudeta Gabon, Jenderal Brice Oligui Nguema Ditunjuk Jadi Presiden Transisi
Jenderal Brice Oligui ditunjuk jadi presiden transisi usai kudeta Gabon (Foto: X/Twitter)
A
A
A

GABONJunta militer Gabon mengumumkan bahwa Jenderal Brice Oligui Nguema akan bertindak sebagai pemimpin transisi usai menggulingkan Presiden Ali Bongo Ondimba.

Berbicara di televisi nasional dikelilingi oleh sesama prajurit pada Rabu malam, juru bicara Komite Transisi dan Pemulihan Institusi (CTRI) mengatakan bahwa Oligui telah “dengan suara bulat” ditunjuk sebagai “presiden transisi.”

Penunjukan ini dilakukan usai perwira militer di Gabon menyatakan mereka merebut kekuasaan dari Presiden Ali Bongo dalam sebuah kudeta yang menakjubkan, yang mengancam kekuasaan keluarga tersebut selama setengah abad di negara Afrika tengah tersebut.

AFP menunjukkan rekaman video tentara di ibu kota Libreville melakukan perayaan mendukung pemimpin kudeta jenderal Brice Oligui Nguema. Dia terlihat di bahu personel militer yang meneriakkan “presiden”.

Oligui mengatakan kepada surat kabar Prancis Le Monde bahwa para jenderal militer akan bertemu pada Rabu (30/8/2023) waktu setempat untuk memilih seorang pemimpin peralihan kekuasaan, dan menambahkan bahwa dia “belum” mendeklarasikan dirinya sebagai kepala negara baru di Gabon.

Dia mengatakan Presiden Ali Bongo Ondimba, juga dikenal sebagai Ali Bongo, telah “pensiun” dan menikmati “semua haknya” sebagai warga negara “normal Gabon”. Dia menolak memastikan apakah presiden sedang menjalani tahanan rumah, menyusul pengumuman dari juru bicara junta. Ali Bongo, sebelumnya dianggap sebagai pemenang pemilu yang diperebutkan.

Para petugas tersebut, yang mengaku mewakili “pasukan pertahanan dan keamanan” di negara tersebut, membuat pengumuman tersebut dalam pidato yang disiarkan televisi di saluran berita Gabon24. Itu dilihat oleh CNN di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

“Atas nama rakyat Gabon dan penjamin perlindungan institusi, CTRI [Komite Transisi dan Pemulihan Institusi] telah memutuskan untuk mempertahankan perdamaian dengan mengakhiri rezim yang berkuasa,” kata seorang perwira militer dalam siaran tersebut.

CNN tidak dapat mengkonfirmasi secara independen video tersebut, dan belum menghubungi pemerintah Gabon untuk memberikan komentar.

Dalam siarannya, perwira militer tersebut mengatakan hasil pemilu akan dibatalkan dan perbatasan negara akan ditutup. Petugas tersebut menambahkan bahwa semua institusi di negara tersebut telah ditutup, dan menyerukan kepada masyarakat Gabon untuk “tetap tenang.”

Seorang reporter Reuters mengatakan suara tembakan keras terdengar di ibu kota Libreville.

Orang-orang di Gabon terlihat menari dan merayakannya di jalan-jalan ibu kotanya, menurut video yang dibagikan kepada CNN dan diposting di media sosial. 

Dalam salah satu video yang diperoleh CNN, terlihat orang-orang berteriak “dibebaskan!” dan mengibarkan bendera Gabon di distrik Nzeng Ayong di ibu kota, di samping kendaraan militer.

Seperti diketahui, pria berseragam tentara muncul di televisi nasional pada Rabu (30/8/2023) untuk mengumumkan tahanan rumah presiden selama pengambilalihan kekuasaan oleh militer.

Penangkapan ini memicu perayaan dan laporan tentang baku tembak di jalan-jalan ibu kota – namun mendapat kecaman dari luar negeri.

“Ini menjadi perhatian komunitas nasional dan internasional bahwa Ali Bongo Ondimba ditahan di rumah,” kata juru bicara junta yang tidak disebutkan namanya di TV pemerintah pada Rabu (30/8/2023) pagi, menambahkan bahwa presiden terguling itu dikelilingi oleh keluarga dan dokternya.

Juru bicara junta mengatakan pihak berwenang akan menyelidiki tuduhan terhadap putra presiden, Nourredin Bongo Valentin, yang ditangkap bersama enam orang lainnya karena “pengkhianatan tingkat tinggi.”

Kantor berita AFP menayangkan video presiden yang meminta “teman-temannya” untuk “membuat keributan” setelah ia menjadi tahanan rumah.

“Anak saya ada di suatu tempat, istri saya ada di tempat lain,” katanya.

“Saya di kediaman,” tambah Bongo, duduk di tempat yang tampak seperti perpustakaan. “Tidak ada yang terjadi, saya tidak tahu apa yang terjadi,” lanjutnya. Belum jelas dalam kondisi apa rekaman itu dibuat.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement