Saat musim kemarau, sekitar 70 kepala keluarga yang tidak memiliki belik mengalami kesulitan air. Warga merasa keberatan jika harus terus membeli air tangki yang harganya dirasa cukup mahal bagi mereka.
Menggali tanah pun dilakukan secara bergiliran dimana sudah terdapat jadwal yang disepakati oleh masing masing warga rukun tetangga, karena menggali tanah menggunakan alat seadanya memakan waktu yang cukup lama, terlebih geografis Gunungkidul yang merupakan daerah batu membuat sering kali warga menjumpai bebatuan keras daripada tanah.
Warga berharap agar mereka bisa menemukan air untuk digunakan sehari-hari.
(Awaludin)